KALBAR SATU- Ulasan Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Proklamasi Tahun 1945.
Siapakah tokoh pengibaran bendera merah putih pertama kali di Indonesia Tahun 1945.
Pada ulasan sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 ada tiga tokoh bersejarah dalam pengibaran bendera merah putih pertama kali saat proklamasi kemerdekaan 1945 dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Moch. Hatta.
Mengutip dari media Ruang Guru, Rabu (18/8/2021), pengibar bendera merah putih itu adalah SK. Trimurti sebagai pembawa bendera, Abdul Latief Hendraningrat sebagai pengerek tali tiang bendera, dan Suhud Sastro Kusumo sebagai pembentang bendera.
Siapa para 3 tokoh tersebut? Yuk baca tokoh ini satu persatu.
1.Abdul Latief Hendraningrat
Latief lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Ayahnya yang seorang demang atau salah satu petugas pemerintahan di daerah Jatinegara, Jakarta Timur, membuat namanya dibubuhi embel-embel ningrat.
Baca juga: 18 Agustus 2021 Peringatan Hari Konstitusi Indonesia, Simak Sejarahnya
Latief terdaftar di pelatihan ketentaraan bentukan Dai Nippon, Sinen Kunrenshoo (Pusat Latihan Pemuda) di tahun 1942 dan bergabung di PETA (Pembela Tanah Air). Di PETA, Latief menempati posisi komandan kompi atau setingkat di bawah komandan batalyon yang merupakan posisi tertinggi di posisi itu.
Sebelum proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Latief turut berperan mendesak Sukarno-Hatta kala itu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
Saat proklamator ‘diculik’ ke Rengasdengklok, Latief bertugas mengamankan lokasi diadakannya proklamasi. Sesaat setelah proklamasi dikumandangkan, Latief disodorkan baki yang berisi bendera yang telah dijahit oleh Fatmawati, istri Sukarno.
Baca juga: Sejarah Perumusan Teks Proklamasi: Dirumuskan oleh Soekarno dan dibantu Mohammad Hatta
2.Suhud Sastro Kusumo
Tidak banyak literatur yang mengisahkan tentang kehidupan Suhud. Suhud lahir tahun 1920. Beliau menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang.
Beliau wafat pada tahun 1986 di usianya yang ke 66 tahun. Di buku sejarah, nama Suhud selalu bersanding dengan Latief sebagai pengibar bendera.
Padahal, sebelum memulai tugas mulianya pada 17 Agustus 1945 sebagai pengibar bendera, Suhud memiliki peran yang cukup penting.
Menjelang hari proklamasi, tepatnya di tanggal 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor kala itu, ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.
Namun, di tanggal 16 Agustus, Suhud kecolongan dengan diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda (Sukarni dan Chaerul Saleh), yang merupakan awal mula terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
Baca juga: Copy Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Proses Dan Isi Naskah
3.SK. Trimurti
Trimurti adalah istri dari juru ketik proklamasi, Sayuti Melik. Trimurti secara tidak langsung menjadi pengibar bendera, yang sebelumnya sudah ditunjuk untuk melakukan pengerekan bendera.
Tapi setelah Sukarno membacakan teks proklamasi dan berdoa setelahnya, beliau mengusulkan bahwa pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit saja. Akhirnya Latief dan Suhud-lah yang mengibarkan bendera merah putih.
Formasi 2 lelaki dan 1 perempuan di tengah akhirnya terus menjadi formasi pasukan pengibar bendera sampai saat ini. Di mana petugas lelaki bertugas mengerek tali bendera dan membentangkan bendara, sedangkan petugas perempuan bertugas membawa bendera dan memegang tali bendera.
Terima kasih telah membaca artikel ini.
Ulasan Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Proklamasi Tahun 1945 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Proklamasi Tahun 1945