KALBAR SATU ID – Kader Banser Pengurus Ranting Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Babatan, Ponorogo, Danang, baru tiba di Gedung PP GP Ansor sekitar dini hari pukul 00.43, Rabu (3/7).
Dia baru saja menempuh perjalanan 9 bulan dengan berjalan kaki menyusuri Pulau Jawa seluasa 126.700 km persegi.
Berseragam loreng-loreng khas Banser, logo Banser, dan 1 Abad NU yang menempel di jaketnya. Danang menggunakan topi, sorban corak hitam-putih yang mengalungi lehernya dengan tas ransel masih digendongnya.
Badannya tegap saat seluruh tubuhnya bersampingan dengan Ketum GP Ansor Gus Addin. Dua katup bibirnya terbuka sempit memperlihatkan senyum; menutupi lelah.
Solo menjadi jejak pertama untuk memulai niatnya mengelilingi Pulau Jawa. Sahabat Danang singgah menemui para sahabat Ansor Banser yang lain. Melakukan silaturahmi, mengeja karakter masing-masih pergerakan, lantas terlibat dalam aksi-aksi sosial-kemasyarakatan di setiap titik yang disinggahi.
“Di masyarakat kita terjun langsung. Manakala ada isu apa tentang kita, kita tanggulangi bukan dengan kita komentari,” tuturnya.
Salah satu bentuknya, seperti bersih-bersih desa. Satu potret ikatan kebatinan kader Ansor Banser dengan masyarakat. Merekatkan tali persauadaraan. Nyaris serupa dengan imbauan Gus Addin bahwa kader Ansor Banser harus merekam dinamika masyarakat dan menjadikannya sebagai aktivitas organisasi.
Dan pada umumnya, tapak perjalanan kader Ansor Banser tidak hanya membentangkan nilai horizontal, akan tetapi juga vertikal. Danang sudah menjalankan laku spiritual dengan melakukan tabarukan ke makam para wali. 8 (delapan) Wali Songo sudah ia ziarahi.
“Kurang Cirebon, besok saat saya pulang,” pungkasnya.