KALBAR SATU – Tim Teknis P3PD Kubu Raya telah melaksanakaan team building penggalian usulan melalui sekolah lapang di Balai Desa Nipah Panajang, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, pada senin (25/09/23).
Kegiatan tersebut setidaknya dihadiri 20 orang terdiri dari berbagai kelompok minoritas. Diantaranya marjinal, disabilitas, perempuan, dan pemeluk agama minoritas (Tionghoa). Sisanya adalah perangkat desa dan tim teknis serta Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kubu Raya.
Sekjen Lakpesdam NU Kubu Raya dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sekolah lapang ini tidak berhenti di sini namun berlanjut pada step berikutnya.
Baca juga: Korban Pembunuhan, Pasangan Suami Istri di Kubu Raya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
“kedatangan kami membawa kabar baik. Membantu desa Nipah Panjang guna mendorong semua lapisan masyarakat terlibat dan peduli dalam pembangunan desa. Seperti slogan yang sering kita pakai adalah desa inklusif dan akuntabilitas,” ujar nya
Selanjutnya, pemerintah desa yang diwakili oleh kasi pemerintahan desa mengapresiasi program ini dengan menyambut baik serta mendorong para pengurus dan anggota sekolah lapang terlibat aktif dalam kegiatan ini dan kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Sekolah lapang merupakan wadah dan organisasi kecil yang diinisiasi oleh tim tekni P3PD. Dalam struktur kepengurusannya diangkat oleh pemerintah desa yang di antara tugasnya adalah menyerap aspirasi masyarakat minoritas agar semua masyarakat di Desa Nipah Panjang dapat membangus bersama demi kemajuan desa.
Sehingga kelompok marjinal merasa dirangkul dan didengar pendapatnya oleh pemdes dan tidak ada lagi kecemburuan sosial atau merasa dikucilkan di lingkungan setempat.
Sebagai informasi, perjalan menuju Desa Nipah Panjang kurang lebih 100 kilometer dari sekretariat Lakpesdam NU Kubu Raya dan dapat ditempu dengan jalur laut melalui Pelabuhan Rasau Jaya.
Acara inti atau team building diawali dengan penyampaikan materi oembangunan desa oleh pemerintah desa setempat yang diwakili kasipem.
Kemudian, dilanjutkan oleh tim NGO Lakpesdam NU Kubu Raya atau koordinator tim teknis Surtini.
Di sela-sela kegiatan ia juga menyampaikan maksudqn dari sekolah lapang, kegiatan building dan penggalian gagasan dilaksanakan.
Tidak lain untuk menggali potensi dan informasi dalam pembangunan desa ke depan. Karena nantinya, hasil dari kegiatan ini akan dibuatkan BA yang selanjutnya di serahkan kedesa guna dijadikan acuan dalam musrembangdes.
Adapun gagasan yang dihasilkan dari penggalian usulan di antaranya: warga menginginkan pemberdayaan seperti pelatihan pertanian, penambahan PAUD, mesin jahit, mesin pembuat pentol, pengadaan akses internet gratis, dan pelatihan -pelatihan pertanian dan hasil laut.
Terakhir, setelah semua rangkaian kegiatan berjalan dengan baik, selanjutnya ditutup oleh pemuka agama setempat yang dipandu oleh Ahmad Bukhari.