News

Diskusi Kepemudaan: Menangkal Gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat

×

Diskusi Kepemudaan: Menangkal Gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat

Sebarkan artikel ini
Diskusi Kepemudaan: Menangkal Gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat
Diskusi Kepemudaan: Menangkal Gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat. Foto/istimewa.

KALBAR SATU ID – Tema diskusi tentang radikalisasi begitu gencar dibicarakan beberapa kalangan, tidak hanya itu kata radikalisme selalu dikawinkan dengan ekstrimisme, terorisme dan istilah-istilah lain yang mencirikan paham garis keras.

Secara garis besar gerakan radikalisme disebabkan oleh faktor ideologi dan faktor non-ideologi seperti ekonomi, dendam, sakit hati, ketidakpercayaan dan lain sebagainya.

Guna membekali pemahaman dan literasi yang baik tentang wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama Rumah Moderasi Beragama IAIN Pontianak melaksanakan Diskusi Publik Kepemudaan dengan tema menangkal gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat.

Baca juga: Inilah Jadwal Imsak Daerah Pontianak Hari Ini Rabu 12 April 2023

Diskusi ini dimaksudkan membuat kaula muda khususnya mahasiswa mampu menangkal berbagai paham Radikalisme dan Intoleransi di Kalimantan Barat, kegiatan dilaksanakan di aulaSyech Abdul Rani IAIN Pontianak Jalan Suprapto Pontianak pada hari Kamis (13 April 2023).

Direktur Rumah Moderasi Beragama IAIN Pontianak, Eka Hendri, AR, S.Ag, S.Pd, M.Si, M.Pd dalam Diskusi Publik Kepemudaan dengan tema menangkal gerakan Radikal dan Intoleran di Kalbar mengatakan peredaran paham Radikal dan Intoleran dinilainya sangat lembut, sulit terdeteksi dan pasti ada, upaya yang harus dilakukan ialah membuat para kaum muda memiliki kekebalan untuk menangkal hal itu.

Baca juga: Inilah 10 Nama Calon Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Barat

“Ibarat penyakit, ini lebih baik dicegah, penyakit tidak dapat dihindari, jadi kita harus fokus dalam membuat kekebalan dalam diri,” katanya.

Pemahaman agama yang baik dan mendalam dapat mampu menangkal paham radikalisme dan intoleransi dari setiap individu.

Kedua, wawasan kebangsaan harus ditanamkan dalam benak setiap kaum muda, dan bukan hanya sekedar retorika atau dealektika biasa.

“Buka ruang diskusi, untuk mengkritisi kondisi yang ada, pola lama Indoktrinasi. Sekarang polanya harus dirubah mahasiswa diajak berfikir,” jelasnya.

Sementara itu Salah Satu Aktivis Senior Kalbar, M Darussalam, SE menyampaikan, memahaminya nilai-nilai Pancasila merupakan hal yang paling rasional untuk mencegah berbagai paham radikalisme dan intoleransi.

Baca juga: Gelar Dialog, PMII Beri Pemahaman Bahaya Bahaya Radikalisme

Setiap mahasiswa dan pemuda ia katakan harus paham juga tentang keberagaman yang ada di Indonesia dan harus diajarkan untuk menghargai setiap perbedaan.

“Nilai-nilai kebangsaan Indonesia berangkat dari berbagai kultur budaya yang beragam di Nusantara, maka Bung Karno dulu mengatakan bawa Nasionalisme itu tidak akan tumbuh subur ketika dia tidak berada dalam taman sarinya, Taman Sari dari nilai kebangsaan itu apa, nilai lokal gotong royong, kebersamaan, toleransi dan sebagainya,”jelasnya.

Diskusi Publik Kepemudaan dengan tema menangkal gerakan Radikal dan Intoleran di Kalimantan Barat ini diikuti perwakilan Mahsiswa-mahasiswi dari beberapa Perguruan Tinggi dan Organisasi Kepudaan di Kalimantan Barat.