DaerahNews

Dituding Beda Ideologi dan Manhaj, Dr Syarif: Saya Pernah Mengikuti PKPNU dan MKNU

Dr Syarif Pontianak
Profil Dr Syarif Ketua Terpilih PWNU Kalbar Masa Khidmat 2022-2027.

PONTIANAK, KALBAR SATU ID – Dinamika pencalonan Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalbar, termasuk Ketua PCNU di Kalimantan Barat menuding salah satu calon yang berbeda ideologi dan manhaj tidak sesuai Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah.

Tudingan tanpa konfirmasi (tabayun) tersebut ditujukan langsung kepada Dr. Syarif yang dianggap betolak belakang dengan ideologi dan manhaj Aswaja An-Nahdliyah.

“Tudingan tersebut sangat terkesan politis dan tendensi dari calon yang diusungnya. Yang jelas, saya pernah mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Fungsional bersama Rektor di Pondok Pesantren Dr Imam Syafii Bogor yang Ketua Pantianya Dr. Luthfi Rektor IAIN Purwokerto. Sedangkan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) di Hotel Mahkota Pontianak 2017,” ujar Syarif pada Jumat, 1 Juli 2022.

Baca juga: Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Sebut Syarif Mencalonkan Diri sebagai Ketua PWNU Kalbar

Baca juga: Rektor Syarif Minta Doa Restu Maju Sebagai Calon Ketua PWNU Kalbar ke Gus Mus

Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A, Rektor IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak itu pun menilai, Ketua PCNU yang menudingnya merupakan salah satu Instruktur PKPNU di Kalimantan Barat (Kalbar).

“Setidaknya, sebagai Instruktur PKPNU di Kalbar, jangan asal-asalan menilai kader NU. Padahal sama-sama telah mengikuti PKPNU,” jelas Syarif.

Tudingan-tudingan semacam itu, lanjut Syarif, sangat tidak etis dan tidak sesuai tradisi yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, tanpa tabayun terlebih dahulu, sudah menuding dan dipublis ke media.

Baca juga: Jejak Penyebaran Islam di Kalbar Perlu Dijadikan Manakib, Syarif: Bisa Berkolaborasi dengan IAIN Pontianak

Baca juga: Mengenal Syarif Sosok Akademisi Tafsir Qur’an di Kalimantan Barat

“Pada tanggal 25 Juni kemarin sudah keluar surat imbaun dari Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar menegaskan agar para pengurus dapat mengedepankan budaya tabayun dalam kepengurusan sehingga marwah jamiyah NU dapat terjaga dengan baik,” ungkap Syarif.

Baca juga: Jejak Studi dan Karir Syarif Rektor IAIN Pontianak, Sempat Masuk Dunia Forex

Baca juga: Rektor IAIN Pontianak, Syarif: Ada Lima Pilar Program Unggulan dan Capaian Kampus

Secara terpisah, H. Ahmad Faruki terkait pernyataan salah satu Ketua PCNU yang menuding berbeda ideologi dengan kandidat PWNU Kalbar.

“Menurut saya pihak yang menuding terlalu emosional menuduh orang berbeda ideologi dan Aswaja An-Nahdliyah. Pilihan kita boleh beda tapi jangan sampai terjadi perpecahan apalagi memaksakan pilihannya. Mestinya, tabayun sebelum membuat pernyataan kalau perlu mengundang Dr. Syarif dengan menyiapkan forum diskusi, hal ini lebih elegan”.

“Saya mengetahui betul Dr. Syarif tidak diragukan ke-NU-annya, karena beliau pernah menjadi Sekertaris PCNU Kota Pontianak selama satu periode dan selama ini tidak pernah ada hal yang aneh dengan amaliyah-amaliyah NU,” kata Ketua PCNU Kota Pontianak Faruki.

Baca juga: PBNU Undang Rapat Konsolidasi Seluruh PCNU di Kalbar, Ini Harapan Faruki

Baca juga: Jelang Konferwil, PCNU Ketapang Belum Tentukan Pilihan Ketua Tanfidziah PWNU Kalbar

Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A, Rektor IAIN Pontianak.

Sedangakan, Ketua Tim Pemenangan M Nurdin mengatakan bahwa sangat menghargai perbedaan pendapat dan bahkan pilihan menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Kalbar.

“Saya pernah bertemu dan diskusi panjang dengan pihak yang menuduh Dr. Syarif Manhaj Aswaja nya menyimpang. Saya anggap, pihak tersebut lebih mengedepankan tabayun dan saya pun pernah mengajak untuk bertemu secara langsung kepada pihak yang dituduh,” paparnya.

Dikatakan Nurdin, sebenarnya tuduhan tersebut sangat tidak releval saat ini.

“Karena Dr. Syarif sendiri pernah menjadi kader IPNU bahkan Sekretaris PCNU Kota Pontianak. Dan sekarang ia menjadi salah satu pengurus lembaga di PBNU Bidang Hukum,” jelasnya.

Baca juga: Lasarus Beri Bantuan untuk Pembangunan Gedung PCNU Ketapang

Baca juga: PCNU Pontianak Gelar Peletakan Batu Pertama Pembangunan Ponpes Aswaja

Untuk itu, Nurdin mengajak semua pihak yang berkepentingan di Konferwil PWNU Kalbar mengedepakan tradisi musyawarah mufakat, agar kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar.

“Jadikan momentum Konferwil PWNU Kalbar ini sebagai silaturrahim para Nahdliyin dan dilaksanakan dengan riang gembira,” pungkasnya.

Berlangganan Udpate Terbaru di Telegram dan Google Berita
Exit mobile version