KALBAR SATU ID – Upaya untuk mencegah Radikal Terorisme, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat menggelar Camping Keberagaman dengan tema “Berkolaborasi Untuk Damai Beragama di Sekolah” yang bertempat di Hotel Gardenia, Kabupaten Kubu Raya, pada Rabu, (22/11/23).
Adapun sasaran peserta camping keberagaman tersebut adalah kalangan guru lintas Agama baik tingkat TK, PAUD, SD, Madrasah Ibtidaiyah, SMP, SMA, SMK, MAN dan sekolah berbasis Agama baik Muslim dan non Muslim.
Kegiatan dipimpin oleh Ketua FKPT Kalbar Prof. Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag, dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPT). Kegiatan tersebut juga di hadiri Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya yang baru H. Ruslan, S.Ag, MA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Polri: Berantas Radikalisme, Kerja Sama Kunci Keberhasilan
“Kegiatan ini bagian dari program kerja yang telah kita susun setiap tahun khususnya di bidang Agama, sosial, dan budaya,” kata Prof Wajidi saat di wawancara.
Prof Wajidi mengatakan, kegiatan ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya, dimana sekarang lebih kepada camping keberagaman dan berkolaborasi untuk beragama di sekolah.
Kegiatan camping keberagaman ini dilakukan di luar Ibu Kota Provinsi yakni di Kabupaten Kubu Raya karna ada camping yang disertai kampanye damai beragama dan pembuatan video sebagai bahan ajar.
“Nantinya, akan ada kemah duduk berbaur semua guru lintas beragama, guru lintas bidang studi dan guru lintas jenjang, sehingga mereka mengelilingi api unggun,” tambahnya.
Prof Wajidi bilang, kegiatan ini melatar belakangi sekolah yang sering menjadi sarang radikalisme. Maka di situlah, kemudian kegiatan ini sasarannya kepada guru sekolah.
“Karena terpapar paham radikalisme ini sudah menyasar pada semua lini, maka dari itu kita semua berusaha membentengi peserta didik sejak TK, SMP, SMA dan sederajat” terangnya.
Baca juga: Warga Diminta Waspadai Kotak Amal yang Digunakan untuk Pembiayaan Terorisme
Menurut Prof Wajidi, Guru punya peran efektfif dalam membekali anak dudik supaya jauh dari tindakan paham radikalisme dan kekerasan.
“Cara mengatasi hal demikian ini FKPT menghadirkan narasumber dari pusat maupun daerah untuk memberikan materi bahaya tindakan radikalisme. Selain itu, lanjut Wajidi, dalam kegiatan ini nanti juga akan dididik serta dibina membuat video yang kontennya berisi tentang narasi-narasi yang jauh dari kekerasan dan paham radikal terorisme kemudian di upload di YouTube, Instagram, dan media lainnya,” paparnya.
Prof Wajidi menambahkan, saat ini anak-anak generasi Z yang lahir 1997 sampai 2012 sangat suka dengan media tiktok, Instagram, YouTube, dan lainnya.
Maka dari itu, guru-guru ini di didik dilatih untuk membuat konten mencegah paham radikal terorisme tersebut. Pencegahannya melalui media yang di motori oleh guru lintas Agama.
Sementara Kepala Kemenag Kabupaten Kubu Raya H. Ruslan, S.Ag, MA, menyampaikan kegiatan ini sebuah keniscayaan dalam rangka untuk mengantisipasi pencegahan tororisme di Kalimantan Barat khususnya di Kubu Raya.
“Teroris itu muncul dikarenakan tidak moderat,” ucap Ruslan.
Dia mengatakan, salah satu mencegah paham radikalisme ini adalah memberikan penguatan pemahaman moderasi beragama.
“Orang-orang yang tidak moderat itu cenderung eksklusif. Kalau sudah eksklusif mereka cenderung akan melakukan hal-hal intoleran,” imbuhnya.