KALBAR SATU, PONTIANAK – Pimpinan dan perwakilan organisasi kepemudaan lintas iman Kalimantan Barat menghadiri dan mengikuti dialog kerukunan dengan tema “Peran Pemuda Lintas Iman dalam Merawat kerukunan dan Perdamaian di Kalimantan Barat” yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat, Selasa, (12/09/2023) bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat.
Kegiatan ini dirangkai dengan ikrar kerukunan dan perdamaian di Kalimantan Barat yang ditandatangani langsung oleh perwakilan pimpinan ormas kepemudaan lintas iman, yang disaksikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalbar Dr.H.Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Kepala Kesbangpol Provinsi Kalbar Drs.Manto Saidi, M.Si, dan Ketua FKUB Kalbar Prof.Dr.Ibrahim, MA.
Adapun isi ikrar yang dibacakan bersama oleh aktivis kerukunan Kalimantan Barat berbunyi:
- Bahwa kami akan selalu berkomitmen menjaga Kerukunan dan Perdamaian antar umat beragama di Kalimantan Barat;
- Bahwa kami akan selalu berkomitmen untuk berbangsa dan bernegara dalam Kebhinekaan, NKRI, dan Pancasila;
- Bahwa kami akan selalu berkomitmen mendukung terselenggaranya proses politik Pemilu 2024 secara demokratis, jurdil, berwibawa dan aman.
Dalam sambutannya, Ketua panitia pelaksana Ida Shri Reshi Putu Dupa Bandem Kepakisan menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya strategis merawat dan menjaga kerukunan dan Perdamaian di Kalbar.
“Khususnya dalam menghadapi tahun politik guna memastikan pesta demokrasi di Tahun 2024 berjalan aman dan damai,” katanya.
Sementara Ketua FKUB Kalbar Prof. Dr. Ibrahim, MA, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa dialog kerukunan ini dilatarbelakangi oleh satu teori dua wajah agama, yakni wajah agama yang sangat ramah, santun, dan menebarkan kebaikan. Namun disisi lain ada wajah agama yang terlihat sangar, menyeramkan, dan dekstruktif.
“Dua wajah agama itu mesti menjadi satu kesadaran bagi kita semuanya umat beragama, bahwa ketika agama tampil dengan wajah yang ramah maka akan menjadi penyejuk bagi kita semua. Namun sebaliknya, jika kita tidak merawat agama dengan baik maka agama mungkin saja akan menampilkan wajah diri yang sebaliknya,” imbuh Guru Besar Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Pontianak itu.
Ibrahim juga menambahkan, FKUB Kalbar berkepentingan untuk turut serta bersama-sama pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat untuk bersama-sama, berkolaborasi dan bersinergi menjaga dan merawat kerukunan dan Perdamaian di Kalbar.
“Hubungan antara agama itu berlangsung dengan sangat dinamis, bergantung pada situasi dan kondisi sosial politik saat itu. Oleh karenanya kita semua perlu kolaborasi dan bekerjasama merawat dan menjaga kerukunan dan perdamaian di semua lini, termasuk di kalangan generasi muda,” tambahnya.