KALBAR SATU ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin mengatakan ekonomi syariah Indonesia akan ditinggal oleh negara-negara lain jika tidak segera melakukan pengitegrasian komponen ekosistem dan tafsir ulang terhadap ekonomi syariah. Indonesia hanya akan menjadi target pasar, bukan pelaku usaha.
“Kalau nggak kemudian kita akan kalah dengan negara-negara lain. Tentunya kita berkepentingan, kalau semua terintegrasi, kita tidak hanya menjadi target pasar, tapi juga menjadi pelaku usaha,” kata Gus Addin dikutip dari Investor Daily Talk pada Jumat (17/5).
“Bagaimana caranya kebijakan teritegrasi antara pembiayaan, kemudian dengan pengembangan usahanya, kemudian infrastruktutnya, itu harus menyatu,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: PPI Dunia Dukung Upaya Gus Addin Gerakkan Diaspora Ansor Berinovasi untuk Indonesia
Selain melakukan integrasi komponen ekosistem ekonomi syariah, Gus Addin melihat produk ekonomi syariah hanya dipadang sempit seperti jilbab hingga minuman. Hal ini, tidak membuat distingsi yang cukup kuat antara produk ekonomi syariah dengan produk konvensional yang berkembang di pasar.
“Ini harus diperluas produk-produk syariah. Harus masuk ke alat-alat berat, harus masuk ke teknologi. Teknologi sebagai integrator dari ekosistem usaha syariah. Alat berat untuk membangun sesuatu, Gedung hingga pabrik. Definisi ini harus diperlebar, maka ekonomi syariah tidak menjadi sempit,” tandasnya.