KALBAR SATU – Ditengah meningkatkan nya jumlah pasien positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia kian meningkat. Untuk itu, anda harus menghindari makanan ini agar tak terkena Omicron.
Para pasien Omicron cuma merasakan flu dan sakit tenggorokan, Namunjuga ada gejala lain yang umum dirasakan oleh pasien Omicron.
Baca Juga : Cara Menyembuhkan Diri dari Omicron
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip dari Haibunda.com, bahwa Pihak National Health Service (NHS) mengungkapkan bahwa gejala lain yang mungkin dirasakan oleh pasien Omicron adalah hilangnya nafsu makan. Dengan begitu, asupan makanan yang diperlukan tubuh akan berkurang dan menghambat pemulihan pada pasien.
“Banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makanan berkurang ketika tidak sehat akibat COVID-19. Jika itu terjadi, masa pemulihan dapat memakan banyak waktu,” ujar NHS dikutip dari Haibunda.com
“Makan yang baik itu penting karena tubuh Anda membutuhkan energi, protein, vitamin, dan mineral untuk membantu Anda pulih,” sambungnya.
Baca Juga: 69 Persen Pasien Omicron Meninggal adalah Lansia Belum Vaksin
Meskipun varian Omicron tidak memiliki gejala yang serius, Bunda dan keluarga tetap harus menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Bunda juga harus menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Makanan yang harus dihindari agar tak terkena Omicron
Supaya tak rentan terkena varian Omicron, maka harus menghindari makanan yang bisa menyebabkan peradangan. Deretan makanannya yang di rangkumkan dari laman Healthline.
- Gula dan sirup jagung
Gula dan sirup jagung adalah dua jenis gula tambahan utama yang biasanya ada di dalam makanan, Bunda. Gula mengandung 50 persen glukosa dan fruktosa, sedangkan sirup jagung mengandung fruktosa setinggi 45 persen dan glukosa 55 persen.
Salah satu alasan mengapa gula berbahaya dan bisa membuat Bunda rentan terkena Omicron adalah karena bisa meningkatkan peradangan. Tak hanya itu, sebuah penelitian bahkan mengungkapkan bahwa gula bisa meningkatkan pengembangan kanker payudara yang menyebar ke paru-paru.
Tak hanya itu, Bunda. Gula dan makanan lain yang mengandung fruktosa bisa meningkatkan risiko terkena obesitas, resistensi insulin, diabetes, hati berlemak, kanker, dan penyakit ginjal.
- Lemak trans
Lemak trans adalah lemak buatan yang paling tidak sehat yang bisa Bunda temui di dalam makanan. Lemak ini dibuat dengan menambahkan hidrogen ke lemak tak jenuh untuk memberi mereka stabilitas lemak yang lebih padat.
Kebanyakan lemak trans terdapat di dalam margarin, Bunda. Lemak ini juga sering ditambahkan ke dalam makanan sehingga bisa memperpanjang umur penyimpanannya.
Lemak trans terbukti bisa menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko penyakit. Lemak ini bisa menurunkan kolesterol baik dan merusak fungsi sel endotel yang melapisi arteri.
Baca Juga :
- Karbohidrat olahan
Tidak semua karbohidrat akan menyebabkan masalah dalam tubuh, Bunda. Namun, karbohidrat olahan sudah kehilangan sebagian besar serat yang sangat penting bagi tubuh.
Karbohidrat olahan bisa ditemukan dalam permen, roti, pasta, kue kering, beberapa sereal, minuman main, dan semua makanan yang mengandung tambahan gula dan tepung, Bunda. Karbohidrat ini diproses secara tidak sehat sehingga bisa meningkatkan kadar gula dara dan meningkatkan peradangan yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.
- Daging olahan
Mengonsumsi daging bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker perut, dan kanker usus besar, Bunda. Jenis daging yang harus dihindari adalah daging olahan seperti sosis, bacon, ham, daging asap, dan sebagainya.
Daging olahan mengandung lebih banyak produk akhir glikasi (AGEs) daripada daging lainnya. AGEs dibentuk dengan memasak daging dan beberapa makanan lainnya dengan suhu tinggi, sehingga bisa menyebabkan peradangan.
- Minyak nabati
Beberapa ilmuwan percaya bahwa minyak nabati tertentu seperti minyak kedelai, bisa meningkatkan peradangan karena mengandung asam lemak omega-6 yang sangat tinggi. Meski begitu, beberapa jenis diet menggunakan lemak omega-6.
Para profesional kesehatan merekomendasikan makanan dengan jumlah omega-3 yang lebih banyak seperti lemak ikan. Bukan tanpa alasan, omega-3 memiliki sifat sebagai anti-inflamasi atau anti-peradangan.
Itulah terkait tips hindari Makanan Ini agar Tak Terkena Omicron.