KALBAR SATU ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd., menerima kunjungan dua siswa peserta program pertukaran pelajar internasional, Mohamed Amin Azerou asal Italia (17 tahun), siswa kelas XII SMAN 4 Pontianak, dan Sela Ramona Loo asal Amerika Serikat (16 tahun), siswa kelas XI Santo Paulus Pontianak.
Kedua siswa tersebut datang bersama Kepala MAN 1 Pontianak, H. Sholihin, S.Ag., M.Pd.I. Perwakilan Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kemenag Kalbar, Nadia serta pendamping pertukaran pelajar dari Finalis Duta Bahasa Kalbar, Rizka Putri Pertiwi, dan Seferina Herawati.
Dalam kesempatan tersebut, H. Sholihin, S.Ag., M.Pd.I. memperkenalkan program pertukaran pelajar yang berlangsung selama sepuluh bulan.
“Saat ini sudah berjalan empat bulan, MAN 1 Pontianak berkomitmen menjadi madrasah yang aktif dalam program penguatan bahasa melalui kegiatan seperti One Day One Speak English,” ujarnya.
Sementara itu, Nadia dari Bidang Penmad menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperluas jejaring dan kolaborasi internasional di lingkungan madrasah.
“Selama ini program pertukaran pelajar banyak dilakukan di bawah Dinas Pendidikan. Kami ingin menunjukkan bahwa madrasah juga siap berkolaborasi dan memiliki siswa-siswi yang berpotensi tinggi di bidang bahasa dan budaya,” ungkapnya.
Rizka Putri Pertiwi, perwakilan Duta Bahasa Kalbar, turut mengapresiasi kemampuan bahasa Inggris siswa madrasah.
“Kami senang melihat siswa madrasah aktif berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Ini menjadi peluang besar untuk memperluas program Kampoeng Inggris di lingkungan madrasah,” tuturnya.
Dalam arahannya, Kakanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd., menyambut baik inisiatif kolaborasi tersebut.
“Anak-anak sekarang luar biasa, mereka cepat menguasai bahasa asing. Saya sangat mendukung jika para siswa pertukaran pelajar ini diperkenalkan ke madrasah-madrasah unggulan seperti MAN IC, MAN 1, dan MAN 2 Pontianak. Semakin sering berinteraksi, akan semakin termotivasi untuk melatih kemampuan bahasa Inggris mereka,” ujarnya.
Kakanwil juga menegaskan pentingnya penguasaan bahasa asing bagi generasi muda di era global.
“Kemampuan berbahasa asing bukan hanya nilai tambah, tetapi sudah menjadi kebutuhan. Madrasah harus siap bersaing dan berkolaborasi lintas lembaga untuk menyiapkan generasi berdaya saing global,” tegasnya.






