News

Kampanye Prebunking Upaya Cegah Hoax Jelang Pilkada

2
Kampanye Prebunking Upaya Cegah Hoax Jelang Pilkada
Kampanye Prebunking Upaya Cegah Hoax Jelang Pilkada. Foto/Istimewa.

KALBAR SATU ID – Mafindo Pontianak melaksanakan kampanye prebunking bersama kampus BSI Pontianak dengan melibatkan ratusan mahasiswa bertempat di aula BSI Pontianak, Rabu (8/9/2024).

Kampanye ini bertujuan untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran dan keterampilan kritis masyarakat dalam menghadapi informasi yang menyesatkan (hoaks) menjelang pilkada 2024.

Advertiser
Banner Ads

Kegiatan kampanye ini dirancang untuk mengedukasi pengunjung dengan pendekatan yang menyenangkan, interaktif dan tidak menggurui. Beberapa aktivitas yang dilakukan meliputi games “Hoax vs Fakta”, pengenalan kanal cekfakta.com untuk mengkonfirmasi berita, pengenalan tools antihoaks, permainan “Ular Tangga Anti Hoax,” dan juga board game “Fandom Warnas”.

Kampanye ini merupakan hasil kolaborasi antara Mafindo, AJI, AMSI yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta dan didukung oleh Google News Initiatives , yang bertujuan untuk memperkuat literasi media dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi, terutama menjelang Pilkada 2024. Pada masa ini, potensi persebaran gangguan informasi baik misinformasi, disinformasi, malinformasi serta ujaran kebencian meningkat tajam.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mencatat sejak 2018 hingga 2023 disinformasi dengan tema politik terus meningkat, teruma selama pemilu. Oleh karena itu, peran pemuda dan masyarakat perlu waspada agar tidak tertipu oleh informasi salah yang didapatkan.

Yoki Firmansyah selaku PIC Kampanye Prebunking Mafindo Pontianak menyampaikan, bahwa kampanye ini sangat penting dilakukan menjelang Pilkada 2024 karena honten hoaks politik pada masa pemilu begitu cepat tersebar.

“Kegiatan ini menjadi pemantik kepada para anak muda maupun masyarakat (wilayah) untuk bersama-sama melakukan perlawanan terhadap persebaran gangguan informasi ,” ujarnya.

Yoki berharap menjelaskan, bahwa disinformasi sering dipakai untuk menyerang kandidat sebagai bagian dari kampanye gelap.

Oleh sebab itu, Yoki menilai bahwa hal tersebut akan menjadi ancaman bagi masyarakat luas.

“Melalui kampanye prebunking, semakin banyak masyarakat (wilayah) yang bisa terlibat dalam gerakan perlawanan terhadap hoaks dan ujaran kebencian,” ucapnya.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan memperkenalkan berbagai kanal serta alat yang dapat digunakan untuk memverivikasi informasi, baik terkait pilkada atau yang lainnya.

Exit mobile version