KALBAR SATU ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Gus Addin Juharudin menegaskan bahwa Pondok Pesantren Al-Aqobah berkembang pesat melalui pengembangan metode out of the box.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Tabarruk Doa 100 Kiai dan Tokoh untuk 25 Tahun Milad Pondok Pesantren Al-Aqobah bersama KH. A. Mustofa Bisri di Jombang, Sabtu (27/7).
“Institusi Pesantren selalu mengembangkan metode pembelajaran out of the box dari pesantren pada umumnya. Keyakinan dan keberanian mengeksekusi metode baru oleh pengasuhnya, KH. Ahmad Junaidi Hidayat itulah yang membuat pesantren Aqobah berkembang pesat, hingga kini sudah memiliki 9 Cabang Aqobah” kata Gus Addin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: GP Ansor Landak Bentuk Pengurus PAC di Kecamatan Sebangki
Gus Addin mengingat dengan seksama nasihat yang diberikan oleh KH. Ahmad Junaidi Hidayat, bahwa dalam mencari dan menekuni ilmu tidak tidak pernah mendikotomi antara ilmu umum dan agama.
“Tidak boleh mendikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Yang ada adalah ilmu _fardlu ‘ain_ dan _fardlu kifayah_ ” kenang Gus Addin.
Gus Addin melanjutkan, semua anak memiliki potensi dan bisa menjadi juara sesuai potensinya. “Gak boleh memilih anak, yang ada adalah memilih guru yang terbaik,” tambahnya.
Pengembangan model pembelajaran yang out of the box di Pesantren Al-Aqobah, bagi Gus Addin menjadi Pelajaran penting untuk diinternalisasi dalam setiap gerak juang dan program Ansor.
“Ini juga menjadi pelajaran penting karena kami di Ansor dalam tahap belajar banyak hal, terutama mengelala bahan baku anak-anak muda NU yang kira-kira butuh banyak model, butuh banyak inspirasi agar terus memberikan manfaat bagi masyarakat, NU, dan Indonesia,” pungkasnya.