KALBAR SATU ID – Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pontianak, Sholihin, S.Ag., M.Pd.I., menyambut baik penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diluncurkan oleh Kementerian Agama RI. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Pembinaan Guru Madrasah dan Sosialisasi KBC yang berlangsung di MAN 2 Pontianak, Jumat (12/9/2025).
Menurut Sholihin, KBC merupakan pendekatan pendidikan yang dilandasi oleh panca cinta dan harus diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan madrasah.
“Insyaallah, kami akan terus melanjutkan KBC di MAN 1 Pontianak dengan berbagai program yang mendukung, di antaranya penggalangan program kebersihan, penghijauan, serta kegiatan penyambutan siswa setiap pagi sebagai upaya mendekatkan guru dengan siswa,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa siswa adalah generasi masa depan yang harus tumbuh dengan dasar cinta, bukan sekadar pendekatan maskulin, tetapi juga dengan kelembutan, kasih sayang, dan nilai-nilai feminim.
“Cinta itu pasti dimiliki oleh setiap orang, dan itulah yang akan kami angkat dalam proses pembelajaran,” jelas Sholihin.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa KBC tidak akan menjadi mata pelajaran tersendiri, melainkan nilai yang terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran, baik Pendidikan Agama Islam maupun umum. “Semua guru dan tenaga pendidik harus menyampaikan pesan-pesan cinta dalam setiap mata pelajaran,” tegasnya.
Selain berkomitmen melaksanakan program KBC, MAN 1 Pontianak juga terus menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Beberapa penghargaan yang berhasil diraih antara lain:
Baca juga: 21 Siswa MAN 1 Pontianak Siap Berlaga di Olimpiade Madrasah Indonesia
1. Juara Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) KORMI tingkat nasional.
2. Tim Paskibra MAN 1 Pontianak lolos ke ajang tingkat nasional di Bogor pada Desember mendatang.
3. Salwa, salah satu siswi MAN 1 Pontianak, dipercaya mewakili Indonesia pada ajang Rocket Air Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober 2025 mendatang.
“Kami mohon doa dan dukungan agar para siswa MAN 1 Pontianak dapat memberikan yang terbaik bagi daerah dan bangsa,” harap Sholihin.
Sementara Sesditjen Pendis Kementerian Agama RI, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) merupakan jawaban atas tantangan zaman yang tidak bisa lagi dihadapi dengan paradigma lama.
Arskal menjelaskan, KBC digagas oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan disusun oleh Ditjen Pendis melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kerja Sama Madrasah. Setelah melalui proses panjang, kurikulum ini resmi diluncurkan pada Agustus lalu dengan kehadiran langsung Menag Nasaruddin Umar.
Menurutnya, KBC menjadi relevan dan signifikan karena dinamika sosial, kemajuan teknologi, dan derasnya arus informasi menuntut pendekatan pendidikan yang lebih menyentuh aspek spiritual dan emosional peserta didik.
Baca juga: Paskibra MAN 1 Pontianak Dapatkan Golden Ticket ke Kejurnas Rukibra 2025 di Bogor
“Cinta adalah kurikulum terbaik yang berasal dari Allah. Kita lahir karena cinta Allah dan orang tua. Maka pendidikan harus menanamkan cinta kepada Allah dan Rasul sejak dini, bahkan sebelum anak masuk sekolah,” ujar Arskal.
Ia menambahkan, KBC bukan mata pelajaran tersendiri, tetapi nilai yang diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran melalui pengalaman yang disampaikan para pendidik.