Ketua PWNU Kalbar Deklarasikan Gerakan Anti Politisasi Agama

- Editor

Jumat, 13 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua PWNU Kalbar Deklarasikan Gerakan Anti Politisasi Agama. FOTO/istimewa.

i

Ketua PWNU Kalbar Deklarasikan Gerakan Anti Politisasi Agama. FOTO/istimewa.

PONTIANAK, KALBAR SATU ID – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat, DR Syarif, M.Ag mengajak seluruh masyarakat dan semua pihak untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan menjelang Pemilu tahun 2024 yang saat ini mulai terasa.

DR Syarif, M.Ag yang juga merupakan Rektor IAIN Pontianak ini bahkan secara tegas mengajak semua pihak untuk menolak Politisasi Agama dalam Pesta Demokrasi yang sebentar lagi dilaksanakan, hal ini sampaikan disela-selakegiatan Deklarasi Tangkal Radikalisme Anti Politik Identitas di Aula Iain Pontianak pada Hari Jumat (13 Januari 2023).

“Secara tegas kita Menolak Politik Identitas apa lagi Politisasi Agama, Menolak berarti tegas dan paham apa yang kita lakukan bukan sekedar anti tetapi sebagai kaum Intelektual harus Menolak karena itu hal ini harus kita gaungkan bersama-sama,” ucap Ketua PWNU Kalbar Ini tegas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca juga: Ria Norsan Didampingi Ketua PWNU Kalbar Dr Syarif Lepas Kontingen Porseni NU 2023

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat, DR Syarif, M.Ag berharap politisi-politisi untuk tidak menggunakan termonologi agama yang terkadang kemudian melakukan hujat menghujat sehingga bisa memicu perpecahan antar anak bangsa.

“Kita berharap tidak ada lagi penggunaan termonologi-termonologi Agama sehinga bisa memicu perpecahan baik antar agama maupun intern agama itu sendiri dan ini sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan kita,” ucapnya.

Baca juga: Kapolresta Pontianak Silaturrahim, Ketua PCNU: NU Komitmen Utamakan Kemanusiaan

Hal senada dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat, H Ria Norsan, Ia mengatakan sangat mengapresiasi yang dilakukan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat yang menginisiasi gerakan penolakan Politisasi Identitas dan Politisasi Agama di tahun poltik ini.

“Ini suatu hal yang pertama dilakukan oleh saudara-saudara di PWNU Kalbar, saya sendiri sangat mendukung hal tersebut karena ini sangat penting kita lakukan bersama-sama, kita harus memahami bahayanya penggunaan isu-isu identitas bahkan hingga ke politisasi agama,” ucapnya.

Baca juga: Ria Norsan Didampingi Ketua PWNU Kalbar Dr Syarif Lepas Kontingen Porseni NU 2023

H Ria Norsan yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalimantan Barat ini juga menegaskan bahwa larangan penggunaan tempat-tempat ibadah untuk dijadikan tempat berpolitik sudah jelas dan akan dipertegas kembali pada saat kunjungan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke Kalimantan Barat kedepannya.

“InsyaAllah Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bapak H Yusuf Kalla akan berkunjung ke Kalimantan Barat juga akan mepertegas apa yang dilakukan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat hari ini,” terangnya.

Sebagai wujud ketegasan tersebut Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat hari ini bersama seluruh elemen melakukan Deklarasi Tangkal Radikalisme Anti Politik Identitas. Isi Deklarasi adalah:

Pertama

Kami bertekad menjadi terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus membangun dan merawat kerukunan beragama dan kerukunan nasional, demi tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika;

Baca juga: Mengenal Gus Rivqy Abdul Halim Calon DPR RI 2024 Partai PKB

Kedua

Menolak segala bentuk penyebaran berita bohong/hoaks ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan konflik, menciderai kerukunan beragama dan kekacauan bangsa;

Ketiga

Mengimbau dan mengajak seluruh komponen umat beragama untuk menghargai perbedaan, mengedepankan persamaan, dan meminimalisir kecurigaan dan prasangka buruk terhadap sesama penganut beragama, demi terciptanya kerukunan, kedamaian dan keamanan;

Keempat

Mengajak seluruh komponen masyarakat beragama untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu-isu SARA dan politik identitas yang sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan;

Baca juga: Konferwil PWNU Kalbar 2022: Rais Syuriyah KH Ismail Ghofur dan Ketua Tanfidziyah Dr Syarif

Kelima

Mengajak seluruh komponen umat beragama untuk memperkuat kearifan lokal, sebagai daya tangkal intoleran, radikalisme, dan terorisme yang sangat ini sedang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mendukung TNI dan Polri untuk bertindak tegas sesuai aturan terhadap orang-orang yang merusak persatuan, merongrong NKRI dan menciderai kedamaian umat beragama.

Berita Terkait

Tingkatkan Transparansi, Pemkab Kubu Raya Gelar Sekolah Kelola BOSP Nontunai
Pj Bupati Kubu Raya Buka Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Transaksi BOSP Non Tunai Angkatan I
Pj Bupati Kubu Raya Tinjau Relokasi Pedagang di Desa Parit Baru
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Merelokasi 24 Pedagang di Pasar Melati
Polda Kalbar Ungkap Kasus Importasi Pakaian Bekas Tanpa Ijin, Satu Tersangka Ditangkap
Pengguna Sabu di Kubu Raya Diciduk, Barang Bukti di Saku Celana
Pj Bupati Kubu Raya Pimpin Rapat Penyusunan RKPD Tahun 2026
Pj Bupati Syarif Kamaruzaman Bahas Isu-Isu Aktual Untuk Kemajuan Kubu Raya

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 20:51 WIB

Tingkatkan Transparansi, Pemkab Kubu Raya Gelar Sekolah Kelola BOSP Nontunai

Senin, 20 Januari 2025 - 20:42 WIB

Pj Bupati Kubu Raya Buka Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Transaksi BOSP Non Tunai Angkatan I

Senin, 20 Januari 2025 - 20:28 WIB

Pj Bupati Kubu Raya Tinjau Relokasi Pedagang di Desa Parit Baru

Senin, 20 Januari 2025 - 20:11 WIB

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Merelokasi 24 Pedagang di Pasar Melati

Senin, 20 Januari 2025 - 19:54 WIB

Polda Kalbar Ungkap Kasus Importasi Pakaian Bekas Tanpa Ijin, Satu Tersangka Ditangkap

Berita Terbaru