PONTIANAK, KALBAR SATU – Baru-baru ini Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat target vaksinasi dan memperketat penerapan protokol kesehatan.
Hal itu dilakukannya dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di kota itu.
Menurutnya, ada dua cara mengatasi varian Omicron ini, yakni mempercepat target vaksinasi yang kini capaiannya sudah 88 persen dari 400 ribuan warga Pontianak.
“Dan menerapkan protokol kesehatan,” kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa 8 Februari 2022.
Baca juga: Tegas! Ikama Kalbar: Pertikaian di Beting Pontianak Masalah Pribadi Bukan Sara
Selain itu, masyarakat juga diminta Wali Kota agar tetap tenang dan tidak panik, tetapi patuh terhadap protokol kesehatan, sehingga aktivitas tetap berjalan dan kesehatan tetap terjaga.
Terkait status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Pontianak berada pada level dua sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.
“Daerah harus melaksanakan apa yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat, termasuk Instruksi Gubernur Kalbar terkait penanganan COVID-19,” ujarnya.
Kemudian pihaknya dan Satgas COVID-19 Kota Pontianak berupaya melakukan pencegahan dan menekan angka kasus konfirmasi positif COVID-19.
“Sebagaimana prediksi pemerintah pusat, puncak Omicron di Indonesia diperkirakan pada Februari dan Maret 2022,” katanya.
Dikatakan Edi, langkah yang akan dilakukan dalam mengantisipasi “ledakan” varian Omicron ini sama halnya dengan saat penanganan varian Delta yang mengakibatkan melonjaknya kasus COVID-19.
“Jadi, kita sekarang lebih memperketat dan menggiatkan Satgas COVID-19 untuk monitoring di lapangan,” katanya.
Tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR), saat ini kata Edi, masih dalam kondisi normal.
Baca juga: Kronologi Dua Kelompok Saling Serang di Kampung Beting Pontianak, Ini Motifnya
Untuk itu, dirinya mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan, karena itu adalah kunci untuk mencegah penularan COVID-19, apalagi varian Omicron penularannya lebih cepat dan mudah.
“Karena itu kita tidak boleh lengah, kuncinya selalu terapkan protokol kesehatan,” katanya.
Kemudian, Direktur Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak dr Rifka menyebutkan pihaknya teljugaah menyiapkan sebanyak 85 tempat tidur sebagai antisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di kota itu.
“Dari 85 tempat tidur itu, terdiri atas enam untuk ICU atau ruang perawatan intensif dan 79 tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19,” katanya.##