News

Kronologi Penemuan Mayat Pria Mengapung di Parit Keramat Kubu Raya

1
Kronologi Penemuan Mayat Pria Mengapung di Parit Keramat Kubu Raya
Kronologi Penemuan Mayat Pria Mengapung di Parit Keramat Kubu Raya. Foto/Istimewa.

KALBAR SATU – Warga Desa Kuala Dua di Kabupaten Kubu Raya dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pria yang ditemukan mengapung di Parit Keramat pada Rabu (17/5/23) pukul 07.30 WIB.

Kapolsek Sungai Raya, AKP Hasiholan Saragih, S.H., mengungkapkan bahwa korban telah diidentifikasi sebagai Sio Sui Li, seorang petani berusia 68 tahun yang beralamat di Dusun Keramat, Desa Kuala Dua.

Advertiser
Banner Ads

“identitas korban diketahui melalui keponakan korban yang mengenali mayat tersebut saat warga menemukan Sio Sui Li tanpa busana terapung sekitar 20 meter dari tempat biasa korban mandi di Parit Keramat,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum penemuan ini seorang saksi yang merupakan warga sekitar telah memberitahu keponakan korban bahwa pintu rumah Sio Sui Li terbuka dan tidak ada orang di dalamnya.

Baca juga: Kukuhkan Ratusan PPG, Rektor IAIN Pontianak Syarif: Kompetensi yang Baik secara Intelektual

Selain itu, sebuah lanting yang biasa digunakan korban, yang berada di depan rumahnya ditemukan handuk dan sabun mandi.

“Warga setempat bersama-sama dengan RT melakukan pencarian di sekitar lokasi dengan menyusuri parit. Dalam pencarian tersebut, mayat korban ditemukan mengapung tanpa busana sekitar 20 meter dari tempat biasa korban mandi,”

“Setelah kami menerima laporan tersebut, personil Polsek Sungai Raya segera menuju tempat kejadian dan menghubungi BASARNAS untuk melakukan evakuasi jenazah korban,” sambung Hasiholan.

Identitas korban diketahui melalui keponakan korban, saat warga menemukan Sio Sui Li mengapung tanpa busana ±20 meter di Parit Keramat, tidak jauh dari tempat korban biasa mandi.

Baca juga: LOWONGAN Kerja BUMN 2023 Resmi Dibuka: Inilah Tata Cara Daftar Dilengkapi Syaratnya

Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, diketahui bahwa Sio Sui Li yang tinggal sebatang kara di rumahnya memiliki riwayat gangguan jiwa. Beberapa waktu sebelum kejadian, ia sempat mengeluhkan sesak nafas kepada tetangganya.

“Setelah evakuasi dilakukan, jenazah diserahkan kepada keluarga korban yang menolak dilakukannya otopsi. Pihak keluarga korban memutuskan untuk membawa jenazah ke Yayasan Bhakti Karya di Jalan H. Soeharto/Rasau Jaya, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, untuk langsung dilakukan prosesi pemakaman,” tandasnya.

Exit mobile version