KALBAR SATU ID – Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kubu Raya bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kalibandung menggelar kegiatan penggalian usulan guna mewujudkan desa ingklusif bertempat di Balai Desa Kalibandung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Sabtu, (2/9/23).
Selain dihadiri oleh pemerintah desa setempat, kegiatan yang digagas oleh Lakpesdam tersebut juga dihadiri oleh beberapa pengurus sekolah lapang yang notabenenya bagian dari keterwakilan kaum marginal, perempuan, disabilitas dan kelompok minoritas lainnya.
“Sekolah lapang merupakan wadah dan organisasi kecil yang diangkat oleh pemerintah desa yang di antara tugasnya adalah menyerap aspirasi masyarakat minoritas agar semua masyarakat di Desa Kalibandung merasa dirangkul dan didengar pendapatnya oleh pemdes,” kata Surtini saat dikonfirmasi.
Baca juga: Muswil ke-15, Muhammadiyah Kalbar Bangun Keharmonisan dan Kemajuan
Tidak hanya itu, dengan adanya kegiatan ini juga bertujuan supaya tidak ada lagi kecemburuan sosial atau merasa dikucilkan di lingkungan setempat.
“Kegiatan yang bagian dari sekolah lapang ini diinisiasi oleh tim Lakpesdam PCNU Kubu Raya bekerja sama Lakpesdam PBNU dengan Kemendes RI” tambahnya.
Menurutnya, i’tikat dan niat baik ini menjadi gayung bersambut. Kepala desa merasa terbantu dan mendukung penuh sekolah lapang ini agar masyarakatnya terangkat harkat dan martabatnya.
Surtuni yang juga selaku Ketua tim teknis menjelaskan, kehadiran sekolah lapang, diharapkan menjadi jembatan antara desa dengan warga minoritas.
Baca juga: Ketua Tanfidziyah Dr Syarif: Pelantikan PWNU Kalbar akan Dihadiri Ketua dan Sekjen PBNU
“Usulan dan gagasan pembangunan desa yang ajukan oleh pengurus sekolah lapang, dapat didengar dan dibawa ke dalam musrembang desa yang akan dilaksanakan dalam benerapa hari ke depan,” jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, Ketua Lakpesdam Kubu Raya M. Dardiri juga mengajak warga semangat dan saling membangun kerjasama yang baik agar ke depannya, desa ini menjadi tanggung jawab bersama.
“Tidak hanya dipikul oleh seorang saja. Namun oleh siapa pun yang merasa menjadi warga Desa Kalibandung” ujarnya.
Adapun gagasan yang dihasilkan dari penggalian usulan di antaranya: warga menginginkan pemberdayaan seperti pelatihan menjahit, pelatihan literasi, pelatihan memasarkan produk, dan penyediaan ruang pasar sederhana serta menciptakan tempat destinasi mandiri oleh desa.
