KALBAR SATU ID – Dinamika internal Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat kembali mencuat. Mahasiswa dan sivitas akademika UNU Kalbar mendesak Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) serta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk segera mempercepat proses pemilihan rektor baru.
Desakan ini disuarakan mengingat sejumlah agenda penting kampus sudah di depan mata, seperti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dijadwalkan berlangsung pada 11 September mendatang, serta pelaksanaan wisuda mahasiswa dalam waktu dekat.
Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa UNU Kalbar menegaskan bahwa proses pemilihan rektor harus dilakukan secara internal, tanpa adanya intervensi pihak luar. Mereka secara khusus meminta agar kampus-kampus lain di luar UNU Kalbar tidak terlibat, termasuk Universitas Tanjungpura (Untan) maupun IAIN Pontianak.
Baca juga: PW PERGUNU Kalbar Kerjasama Bidang Pendidikan Dengan UPSI Malaysia
“Kami yang merasakan langsung dampaknya. Kami yang tahu bagaimana kondisi kampus,” ungkap Danil Huda, mahasiswa UNU Kalbar, saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Mahasiswa juga menyoroti keberadaan sejumlah profesor dari IAIN Pontianak yang disebut-sebut ikut masuk ke lingkungan UNU Kalbar. Mereka meminta agar Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. KH. Syarif, S.Ag., M.A., serta rektor Untan tidak memperkeruh situasi dengan mengizinkan dosen maupun civitas akademika mereka terlibat dalam dinamika pemilihan rektor UNU Kalbar.
“Jangan hanya karena kepentingan segelintir pihak, seluruh sistem di UNU Kalbar, baik dosen maupun mahasiswa, ikut terdampak,” tegas pernyataan sikap mahasiswa.
Dorongan percepatan pemilihan rektor dinilai sangat penting agar stabilitas akademik dan administrasi kampus tetap terjaga. Selain itu, percepatan ini juga diharapkan memastikan seluruh kegiatan besar UNU Kalbar dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
