Megawati Prihatin Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar

- Editor

Minggu, 11 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto/Istimewa.

i

Foto/Istimewa.

KALBAR SATU ID – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa prihatin terhadap kabar mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat memulai sesi doorstop dengan awak media, usai konferensi pers terkait gelaran lomba “Soekarno Run” menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI, di Hotel Artotel Senayan, Jakarta, Minggu (11/8/24).

“Maka Ibu Mega menyatakan prihatin, dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan, karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas,” kata Hasto dilansir dari cnnindonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasto mengaku langsung dipanggil untuk melapor ke Megawati usai Airlangga mengumumkan mundur dari posisi ketum Golkar.

Hasto punya banyak pengalaman bersentuhan secara politik dengan Airlangga. Politikus asal Yogyakarta ini memuji sosok Airlangga sebagai komunikator yang baik.

“Dan membangun kerja sama politik yang baik di dalam, tapi kadang kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKP, Perindo, dan Hanura dan juga Partai Amanat Nasional. Sehingga ini sangat mengejutkan. Karena ini dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dari kami, suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai,” kata Hasto.

Hasto menilai ada indikasi mundurnya Airlangga akan mengubah peta politik di pilkada di beberapa provinsi. Namun, ia meyakini pilkada di level kabupaten/kota masih relatif baik berjalan.

“Tetapi kalau terkait dengan pilgub, memang ada berbagai skenario-skenario karena ada kepentingan kekuasaan itu,” kata dia.

Hasto kemudian mengulas PDIP memiliki pengalaman diintervensi pada masa Orde Baru. Ia menilai tujuan intervensi kala itu tujuannya untuk mengerdilkan demokrasi, menjauhkan prinsip-prinsip kedaulatan partai.

Meski demikian, Hasto menegaskan PDIP tak ingin mencampuri urusan partai lain.

“Sebagai partai politik, PDI Perjuangan tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain. Tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi, itu sangat mengejutkan. Kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu,” kata dia.

Sebelumnya Airlangga telah mengumumkan untuk mundur dari Ketua Umum Partai Golkar per Sabtu (10/8) malam kemarin.

Berita Terkait

Pelaku Persetubuhan Anak Dibawah Umur di Pantai Kubu Raya Ditangkap Polisi
Sujiwo-Sukiryanto Akan Dilantik Tanggal 6 Februari 2025 Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya
Pelantikan dan PKD PMII IAIN Pontianak Komitmen Majukan Organisasi
Banjir di Kalbar, Kopri PMII Mempawah Minta Pemerintah Serius Mitigasi Bencana
Warga Banjarmasin Melakukan Percobaan Bunuh Diri dari Tower SUTT Milik PLN
Dua Pencuri Kabel di Kubu Raya Ditangkap Polisi
Isra Mi’raj di Polres Kubu Raya, Polisi Diajarkan Pentingnya Kejujuran dan Amanah
MTs Al-Madani Pontianak Sukses Gelar Peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Muhtadin Untan

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 17:53 WIB

Pelaku Persetubuhan Anak Dibawah Umur di Pantai Kubu Raya Ditangkap Polisi

Jumat, 31 Januari 2025 - 16:06 WIB

Sujiwo-Sukiryanto Akan Dilantik Tanggal 6 Februari 2025 Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya

Jumat, 31 Januari 2025 - 13:51 WIB

Pelantikan dan PKD PMII IAIN Pontianak Komitmen Majukan Organisasi

Jumat, 31 Januari 2025 - 13:30 WIB

Banjir di Kalbar, Kopri PMII Mempawah Minta Pemerintah Serius Mitigasi Bencana

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:34 WIB

Warga Banjarmasin Melakukan Percobaan Bunuh Diri dari Tower SUTT Milik PLN

Berita Terbaru