KALBAR SATU ID, KUBU RAYA – Rotan singkatan dari Restorasi dan Hutan Kapuas terbentuk tahun 2017 yang awalnya tanpa nama dan 2019 bersama Peneliti dari Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), BWSK 1 Pontianak dan KSP (Kreasi Sungai Putat) untuk melegalitaskan.
Aksi sederhana yang kerap dilakukan oleh Rotan Kapuas adalah mengontrol uji kualitas air, bersih-bersih parit dan lainnya yang berkaitan dengan sungai dan hutan.
Baca juga: Setelah Dilantik, Ketua Sangsakha Ajak Komunitas Peduli Sungai di Kalbar Gabung dalam Sekber
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun nama Ketua Rotan Kapuas yaitu Sahli dan dibantu oleh pengurusnya yang dominan pemuda yang ada di Desa Sungai Enau, Kevamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya.
Sahli berharap, melalui komunitasnya itu bisa melestarikan lingkungan, sungai dan parit.
Baca juga: BWS Kalimantan I Gelar Konsolidasi Penanganan Banjir dan Kekeringan Hadapi Perubahan Iklim
“Mimpi kami Rotan Kapuas ini bisa menjadikan kawasan di Desa Sungai Enau ini sebagai kawasan yang asri dan bersih. Namun apa daya, karena kami masih sederhana dan bergerak secara relawan, mulai dari infrastruktur yang belum ada sentuhan dari pemerintah,” ujar Sahli saat diwawancara pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Baca juga: Peringatan Hari Air Dunia ke-30, BWS Kalimantan I Pontianak Tanam Pohon di Titik Nol Drajat Khatulistiwa
Pentingnya merawat lingkungan, lanjut Sahli, terkhusus sungai yang rentan terhadap pencemaran air sungai yang pernah terjadi dua kali oleh limbah dari perusahaan sekitar pada tahun 2015 dan bulan Mei 2022.
“Pencemaran tersebut mengakibatkan banyak ikan yang mati. Kita juga sudah melakukan laporan kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup Kubu Raya hingga sampai saat ini masih belum ada informasi tindaklanjut,” jelas Sahli.
Baca juga: Gadis ABG Open BO via MiChat Terungkap Lewat Razia Prostitusi Online, Berapa Tarif Sekali Kencan? Simak Faktanya
Ia pun mengingatkan selaku pegiat sungai dan lingkungan supaya limbah itu dijaga, jangan sampai bocor ke sungai yang menyebabkan dampak negatif kepada lingkungan.
“Karena menjaga lingkungan dan sungai ini tugas kita bersama untuk hidup sehat,” tegasnya.