KALBAR SATU, NEWS – Nahdlatul Tujjar Fest menggelar Traditional Fest dalam rangka 1 (Satu) Abad Nahdlatul Ulama (NU) pada Minggu (05/02/2023) dimulai pukul 18.30 WIB di Lapangan Volly, Depan Dispora, Sidoarjo.
Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang tergabung dalam Traditional Fest seperti, Tari Cokronegoro, Seni Bela Diri Pagar Nusa NU, Bantengan Suryo Manggolo, Tari Remo Munali Patah,
Humas Delta Art Forum Charles Wangge mengatakan, eksistensi keberagaman budaya nusantara tidak boleh ditinggalkan sebagai jatidiri bangsa, hal ini juga sebagai kearifan lokal yang harus dilestarikan dalam bentuk kreatif dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah.
“Kami seniman dan budayawan Sidoarjo yang tergabung dalam Delta Art Forum sangat antusias mensupport kegiatan peringatan 1 abad NU yang digelar di Sidoarjo ini. Dengan ikut menampilkan karya-karya seni seperti, tari, musik, seni bantengan, dan lain-lain,” katanya pada Senin, 06 Gebruari 2023.
Selain itu, Charles mengatakan bahwa tidak hanya menampilkan karya seni yang berbau islam. Hal ini untuk menunjukkan bahwa NU sangat menjunjung tinggi pluralism dan keberagaman.
“Karya seni yang kami tampilkan meskipun tidak semua berbau islami, menunjukkan semangat NU yang selalu menjunjung semangat pluralisme dan keberagaman,” lanjutya.
Sementara itu, Yudha Wichandra selaku Ketua Kesenian Bantengan Suryo Manggolo mengungkapkan bahwa kesenian Bantengan ini sebagai wujud kepedulian dan pembelajaran terhadap generasi muda untuk berperilaku baik.
“Jadi ini kita kembali ke sejarah ya, awalnya kesenian Bantengan ini adalah kesenian santri-santri pondok. Kesenian ini sebagai wujud kepedulian, bahwa ini merupakan cara kita memperkenalkan dan mengajarkan supaya generasi muda tahu mana sifat hewan yang tidak untuk ditiru,” ujarnya.
“Untuk NU, tetap semangat dan pantang mundur. Tradisi dan budaya siap mendukung, maju terus NU. Jaya, Jaya, Jaya!,” imbuhnya sambil memberikan ucapan selamat dan sukses atas peringatan hari lahir (harlah) Satu Abad NU.