PONTIANAK, KALBAR SATU – Wali Kota, Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa Pemerintah Kota Pontianak, menyiagakan petugas kesehatan selama 24 jam dalam antisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di kota itu.
“Kami sudah menyiagakan petugas kesehatan selama 24 jam untuk memonitor warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 baik yang bergejala maupun tanpa gejala,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat 4 Februari 2022.
Baca juga: HUT ke-49 Pontianak Post, Lasarus: Semoga Tetap Jadi yang Pertama dan Terutama
Dijelaskan Wali Kota, terkait itu, kuncinya adalah penerapan protokol kesehatan, yang ketat oleh masyarakat, yakni selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan jaga jarak aman.
“Untuk yang bergejala kita sudah menyiapkan sarana kesehatan berupa ruang isolasi, obat-obatan, dan tracing terhadap lingkungan sekitarnya sehingga sebaran virusnya tidak meluas,” ujar Edi.
Baca juga: Pemulihan Ekonomi 2023 di Pontianak
Pihaknya dalam hal ini, sebut Edi, terus akan berusaha menekan angka kasus karena dikhawatirkan puncaknya terjadi di bulan Februari ini.
“Terkait kebijakan khusus saya rasa kita sudah berpengalaman, seperti varian Delta yang lalu, jadi sekarang kita lebih memperketat dan menggiatkan petugas Satgas COVID-19 untuk monitoring di lapangan,” ujarnya.
Untuk tingkat hunian rumah sakit, diterangkannya, bahwa saat ini masih rendah karena belum ada pasien COVID-19 yang dirawat.
Baca juga: 20 Rumah di Pontianak Rusak diterjang Angin Puting Beliung
Menurutnya, upaya yang dilakukan Pemkot Pontianak, yakni dengan terus secara gencar melaksanakan vaksinasi COVID-19, yang kini capaiannya sudah di atas 80 persen dari 400 ribuan penduduk Kota Pontianak.
“Kemudian melakukan vaksinasi bagi anak usia enam tahun hingga 11 tahun yang kini capaiannya sudah sekitar 13 persen dari sekitar 65 ribuan anak yang ditargetkan diberikan vaksinasi COVID-19 di Kota Pontianak,”kata Edi.