News

PW GP Ansor Sumbar Berikan Semangat dan Resmi Buka DTD ke-04 GP Ansor Solsel

PW GP Ansor Sumbar Berikan Semangat dan Resmi Buka DTD ke-04 GP Ansor Solsel
PW GP Ansor Sumbar Berikan Semangat dan Resmi Buka DTD ke-04 GP Ansor Solsel. Foto/Istimewa.

KALBAR SATU ID – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Solok Selatan menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) ke-04 di Pondok Pesantren Andalusia, Luak Kapau Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, pada Jumat, 14 Februari 2025.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua PC NU Solok Selatan, Kiyai Yulkisra, S.Ag; Kabag Kesra Solok Selatan, H. Mahadolog Ritonga, M.M, Pimpinan Wilayah GP Ansor Sumbar, Sahabat Chaydirul Yahya; serta Pimpinan Cabang GP Ansor Solok Selatan, Sahabat Fitriyoni, M.H. Selain itu, turut hadir Pimpinan Pondok Pesantren Andalusia, Buya Ashari Khatib Majo Alam, serta Ketua Fatayat NU Solok Selatan, Sri Mulyani, S.E.

Advertiser
Banner Ads

Dalam Ansor dan Banser, setiap anggota harus berada dalam satu komando yang solid, tanpa adanya kelompok di dalam kelompok. Organisasi ini harus berjalan dengan kesatuan visi dan tujuan yang jelas.

Sebagai filosofi yang dapat dijadikan role model, kita bisa mengambil pelajaran dari kereta api. Sebuah kereta api berangkat dari stasiun yang sama dan berhenti di tujuan yang telah ditentukan. Jika ada yang mencoba menghadangnya, maka ia akan terhimpit oleh lajunya. Begitu pula, siapa pun yang memilih turun dari perjalanan, ia akan tertinggal.

Filosofi ini menggambarkan pentingnya kebersamaan dan disiplin dalam mengikuti arahan dalam organisasi Ansor.

Dengan prinsip satu komando, setiap kader Ansor dan Banser diharapkan tetap teguh dalam satu barisan, bergerak bersama menuju tujuan yang telah disepakati demi kepentingan organisasi dan perjuangan yang lebih besar.

Dalam Ansor dan Banser, setiap anggota harus berada dalam satu komando yang solid, tanpa adanya kelompok di dalam kelompok. Organisasi ini harus berjalan dengan kesatuan visi dan tujuan yang jelas.

Sebagai filosofi yang dapat dijadikan role model, kita bisa mengambil pelajaran dari kereta api. Sebuah kereta api berangkat dari stasiun yang sama dan berhenti di tujuan yang telah ditentukan. Jika ada yang mencoba menghadangnya, maka ia akan terhimpit oleh lajunya.

Begitu pula, siapa pun yang memilih turun dari perjalanan, ia akan tertinggal. Filosofi ini menggambarkan pentingnya kebersamaan dan disiplin dalam mengikuti arahan dalam organisasi Ansor.

Dengan prinsip satu komando, setiap kader Ansor dan Banser diharapkan tetap teguh dalam satu barisan, bergerak bersama menuju tujuan yang telah disepakati demi kepentingan organisasi dan perjuangan yang lebih besar.

Kabag Kesra, H. mahadalog Ritonga, MM., menyampaikan bahwa Pemerintah selalu mendukung penuh berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Ansor dan Banser, terutama karena peran utama organisasi ini selaras dengan kepentingan bangsa.

Sebagai garda terdepan, Ansor dan Banser memiliki tugas mulia dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta melindungi para ulama.

Dukungan ini menjadi bukti bahwa peran Ansor dan Banser sangat penting dalam menjaga stabilitas, persatuan, dan nilai-nilai kebangsaan. Dengan semangat kebersamaan, organisasi ini diharapkan terus berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih maju dan harmonis.

Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat,  Chaydirul Yahya, memberikan motivasi kepada para peserta. TIga poin penting yang harus dipegang teguh oleh seluruh kader Ansor dan Banser.

Memiliki Cita-Cita Besar untuk Kejayaan Indonesia. Setiap kader Ansor dan Banser harus memiliki visi besar demi masa depan bangsa.

“Kepada seluruh kader Ansor di mana pun kalian berada, kalian harus selalu memiliki cita-cita besar. Tidak boleh ada kader yang berjalan tanpa tujuan. Apakah itu cita-cita untuk melihat Indonesia yang lebih maju, lebih jaya, atau cita-cita besar lainnya, semuanya harus menjadi motivasi dalam perjuangan kalian,” Chaydirul Yahya.
Berjiwa Besar, Berani Berkorban, dan Tidak Serakah

Seorang kader sejati harus memiliki jiwa besar, tidak pengecut, dan siap berkorban demi kepentingan yang lebih luas.

“Kader Ansor dan Banser harus berani mengorbankan apa pun demi kebaikan bersama. Selain itu, kader yang memiliki jiwa besar tidak akan pernah bersikap serakah. Sebaliknya, mereka akan selalu berbagi dan mengutamakan kepentingan umat,” tegasnya.

Tangguh dan Tidak Mudah Terpengaruh
Mental yang kuat adalah salah satu ciri utama kader Ansor dan Banser.

“Kader Ansor dan Banser tidak boleh mudah sakit hati. Mereka tidak akan tumbang meskipun mendapat hinaan, dan tidak akan terbang tinggi hanya karena mendapat pujian. Sikap yang teguh dan tidak mudah goyah adalah kunci dalam menjaga marwah organisasi,” tambahnya.

Dengan penyampaian tiga poin penting ini, Pimpinan Wilayah GP Ansor Sumatera Barat berharap seluruh peserta DTD ke-04 semakin memahami nilai-nilai dasar yang harus dipegang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai bagian dari Ansor dan Banser.

Exit mobile version