KALBAR SATU ID – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Kalimantan Barat menyatakan sikap tegas menolak wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang dianggap ilegal. Sikap ini disampaikan dalam rapat koordinasi dan konsolidasi yang dilaksanakan pada Senin, 16 Desember 2024, melalui Zoom Meeting.
Hadir dalam rapat tersebut Rais Syuriyah PWNU Kalbar KH. Ismail Ghofur, Ketua PWNU Kalbar Prof. Dr. KH. Syarif, MA, Sekretaris PWNU H.M. Ridwan, Wakil Sekretaris PWNU Syamhadi, serta para Ketua dan Sekretaris PCNU se-Kalimantan Barat. Dalam rapat ini, PWNU dan PCNU se-Kalbar menegaskan kesatuan barisan dan komando di bawah kepemimpinan Rais Aam PBNU KH. Miftahul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.
Dalam arahannya, Rais Syuriyah PWNU Kalbar KH. Ismail Ghofur mengingatkan pentingnya menjaga kesetiaan terhadap Nahdlatul Ulama. Beliau menegaskan bahwa NU adalah rumah besar yang harus dijaga bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: KH Jauharudin Terpilih Ketua Tanfidziah dan KH Abdussalam Rois Syuriah PCNU Kubu Raya
“Sejak awal, kita dan PWNU Kalbar sudah berketetapan untuk sami’na wa atho’na terhadap PBNU. Tidak ada setitik pun niat untuk mengikuti wacana Muktamar Luar Biasa,” tegasnya.
KH. Ismail Ghofur juga mengajak seluruh jajaran pengurus NU se-Kalbar untuk fokus pada agenda strategis, salah satunya pembangunan Gedung PWNU Kalbar yang akan menjadi pusat kegiatan organisasi.
“Alhamdulillah, pada 23 November 2024 telah dilaksanakan pemancangan tiang pertama. Kebersamaan adalah kunci utama untuk mewujudkan pembangunan ini,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa dukungan berbagai pihak, termasuk kepolisian daerah, akan menjadi angin segar bagi percepatan pembangunan Gedung PWNU Kalbar.
Terkait wacana Muktamar Luar Biasa yang digagas oleh pihak-pihak di luar struktur resmi NU, KH. Ismail Ghofur menegaskan bahwa NU Kalbar tidak terpengaruh oleh isu tersebut.
“Kita yakin MLB tidak akan terwujud. Kita fokus pada tugas utama, yaitu berkhidmat kepada Jam’iyah NU dan masyarakat,” ungkapnya.
Dalam taushiyahnya, KH. Ismail Ghofur juga mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dan kebersamaan di tubuh NU.
“Kalau kita bersatu, insyaallah kita akan kuat. Tetapi jika terpecah, kita tidak akan berarti apa-apa,” katanya mengingatkan.
Menutup arahannya, KH. Ismail Ghofur menegaskan bahwa NU harus selalu bersinergi dengan pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat.
“NU adalah kebangkitan para ulama, dan ulama adalah tempatnya ilmu. Dengan ilmu, kita akan mendapatkan kebahagiaan dan nikmat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Kalbar Prof. Dr. KH. Syarif, MA menyampaikan kepada PBNU bahwa PWNU dan PCNU Se- Kalimantan Barat saat pertemuan di Surabaya beberapa waktu yang lalu, dengan tegas menolak wacana MLB.
“Selaku Ketua PWNU Kalbar, saya pernah menyampaikan pada tanggal 30 November 2024 saat pertemuan PWNU se Indonesia dengan PBNU dalam rapat koordinasi dan konsolidasi. Menolak MLB, Ketua PWNU mengajak para Ketua PCNU se Kalbar satu komando dengan PBNU,” tegasnya.
Rapat ini diakhiri dengan doa bersama agar seluruh pengurus NU di Kalimantan Barat senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan amanah organisasi. PWNU dan PCNU se-Kalbar juga berharap pertemuan ini menjadi wasilah untuk memperkuat sinergi dan soliditas organisasi.
Editor : Hani