PONTIANAK, KALBAR SATU ID – Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Halal Bihalal dan Sarasehan bersama tiga Guru Besar Pergerakan di Ballroom Garuda Hotel Pontianak, Sabtu (11/06/2022).
Hadir dalam kegatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) IKA-PMII Kalbar sahabat Suib, S.E, M.Si, Ketua DPW PKB Kalbar Mukyadi Tawik, ME, Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Kalbar H. Kaharudin, S.Ag, para alumni yang lain, serta spesial dihadiri tiga Guru Besar IAIN Pontianak yakni Prof. Dr. H. Zaenudin H. Prasojo, MA, MA, Prof. Dr. Ibrahim, MA, serta Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PW IKA-PMII Kalbar Suib menyambut dan mengapresiasi kehadiran tiga Guru Besar Pergerakan yang juga merupakan alumni PMII.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Harlah ke-62 Tahun, IKA PMII Sambas Gelar Diskusi dan Buka Bersama PCNU
“Kita patut berbangga karena memiliki tiga Guru Besar Pergerakan yang ketiga-tiganya merupakan alumni dari PMII dan menjadi Profesor di IAIN Pontianak. Ini merupakan suatu hal yang harus disyukuri serta dapat menjadi motivasi bagi para kader untuk bisa sukses dalam karir seperti beliau-beliau ini,” ujar Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.
Ia juga mengatakan bahwa melalui kegiatan Halal Bihalal dan Sarasehan kali ini mampu merajut ukhuwah (persatuan) dan silaturrahim diantara sesama warga dan kader pergerakan baik yang senior maupun junior.
Baca juga: Momentum Harlah ke-62, Alumni PMII Kalbar Gelar Pertemuan Lintas Generasi
“Melalui pertemuan seperti ini mampu membawa IKA-PMII Kalbar berkontribusi lebih dalam berbagai sektor kepemimpinan disetiap tingkatan dan level,” harap Suib.
Dalam sesi sarasehan, Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag mengaku sangat senang menghadiri pertemuan malam ini karena merasa dipersatukan dalam satu ruh pergerakan. Ia menyampaikan bahwa salah satu kiat keberhasilan mencapai sesuatu adalah memiliki upaya untuk terus bersungguh-sungguh.
“Hal ini sering saya sampaikan kepada adik-adik bahwa Man Jadda Wajada yang maknanya adalah barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat. Oleh karena itulah nama Wajidi diambil dari sana. Perkataan itu bermakna perlunya kesungguhan dan tidak cukup hanya sekedar kemauan yang nantinya dari kesungguhan tersebut kelak menjadi tolak ukur dalam mencapai apa yang kita cita-citakan,” kata Guru Besar dalam bidang Ilmu Hadist ini.
Baca juga: Rektor Syarif Minta Doa Restu Maju Sebagai Calon Ketua PWNU Kalbar ke Gus Mus
Beliau juga menyampaikan bahwa penting sebagai seorang kader untuk terus memiliki rasa percaya diri untuk mendapatkan sesuatu. Kepercayaan diri itu menurutnya harus diiringi dengan kerja keras dan kesungguhan yang merupakan substansi dari makna pergerakan.
Senada dengan itu, Prof. Dr. H. Zaenudin H. Prasojo, MA, MA menyampaikan perlunya afirmasi serta percepatan potensi kader-kader muda PMII sehingga bisa melampaui apa yang sudah dicapai oleh para Guru Besar.
“Kami para akademisi dikampus ditugaskan untuk mencetak kader-kader generasi masa depan. Mari kita bersatu dan sinergi dalam mengelola berbagai potensi yang dimiliki oleh PMII,” ungkap Guru Besar bidang ilmu Studi Agama-agama IAIN Pontianak ini.
Ia juga mengajak para alumni dan kader PMII untuk berani keluar dari pakem untuk mencapai keberhasilan.
Baca juga: GMNI Kalbar Gelar Silaturahmi dan Perayaan Dies Natalis ke-68 Tahun
Prof. Dr. Ibrahim, MA juga berbagi pengalaman sebagai salah seorang anak kampung dari pedalaman Kalimantan Barat yang menjadi Profesor di kemudian hari. Ia menyampaikan bahwa siapapun dan dari latar belakang apapun termasuk anak kampung memiliki potensi dan kesempatan yang sama dalam meraih apa yang diinginkan.
“Kunci mencapai sebuah keberhasilan adalah jangan pernah untuk berhenti bergerak dan berjuang karena bergerak dan berjuang merupakan bagian dari kehidupan,” imbuh yang biasa disapa Prof. Baim itu.
Ia juga memberi semangat bahwa PMII salah satu hal yang memberikan sumbangsih dalam kehidupannya termasuk dalam pengembangan karir akademik melalui forum-forum diskusi kecil. Termasuk ketika mengantarkannya sebagai Presiden Mahasiswa BEM STAIN Pontianak pertama di tahun 1999-2000.
Para alumni dan kader pergerakan se Kalbar berbangga hati dan penuh rasa syukur mengikuti kegiatan halal bihalal dan sarasehan tersebut, terlihat hadirin antusias mengikuti rangkaian acara tersebut hingga usai tengah malam.