KALBAR SATU ID, KUBU RAYA – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo kembali menyebut pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai modal utama pembangunan nasional. Hal itu ia tegaskan seusai membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) “Menjaga Moderasi Beragama dalam rangka Merawat Kebhinnekaan dan Ideologi Pancasila” yang diinisiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kubu Raya, Senin (17/10), di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Sungai Raya, Kubu Raya.
“Terpenting dalam FGD ini adalah bagaimana membuat konsep-konsep tentang membangun kerukunan antarumat beragama. Kita bersandingan dengan agama lain dan berdampingan dengan suku-suku lain. Nah, semua itu adalah menjadi kekuatan bangsa kita ini,” tuturnya.
Baca juga: Pantau Banjir Sintang, Lasarus Minta Mensos Risma Segera Kirim Bantuan untuk Warga Terdampak di Kalbar
Baca juga: Cornelis Dorong Sujiwo Maju di Pilkada Kubu Raya 2024
Sujiwo menekankan bahwa pembangunan nasional hanya bisa terlaksana dengan adanya persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa. Tanpa kedua hal itu, maka pembangunan dan pemerintahan tidak akan bisa berjalan secara maksimal.
“Karena modal utama bangsa Indonesia membangun negeri ini bukan karena kaya indonesianya maupun hebat presiden dan menterinya. Modal utama adalah persatuan dan kesatuan,” tegasnya.
Baca juga: Wilmar Bagikan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Kubu Raya
Baca juga: Polres Sanggau Adakan Pembekalan Materi untuk Pengamanan Pilkades Serentak 2022
Untuk membangun persatuan dan kesatuan, Sujiwo menyebut pentingnya moderasi beragama. Ia menjelaskan prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, dan mengejawantahkan kemaslahatan bersama. Karena itu, dirinya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan FGD yang menjadi ruang diskusi tentang moderasi beragama.
Baca juga: Sujiwo Bangga Kubu Raya Borong Lima Gelar Kejuaraan Menembak Perbakin Kalbar Cup
Baca juga: Tarif Prostitusi Online di Pontianak Via Michat, Pelaku Mucikari ditangkap
“Kita ketahui bahwasanya moderasi beragama ini adalah suatu ikhtiar yang harus dilakukan terus menerus. Tidak boleh lelah tentang konsep keberagamaan untuk menyelaraskan dengan konsep berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.