KALBAR SATU ID, KUBU RAYA – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang jatuh pada 16 Rajab 1444 Hijriyah, Pengurus Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sungai Ambawang menggelar Istighosah Kubro yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal Parit Adam Kecamatan Sungai Ambawang pada hari Senin malam (06 Pebruari 2023).
Tampak Hadir Rois Syuria, Katib dan Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Sungai Ambawang, Ustad Ariyanto, S.Ag, Para jamaah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama pun turut serta dalam gelegar perayaan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Baca juga: PCNU Kota Pontianak Gelar Istighosah Kubro dan Refleksi Satu Abad NU
Selain itu, hadir juga Kapolres Kabupaten Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, SH, S.I.K, Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Atfal, Gus Warisi, S.Pd, serta Pengasuh Pondok Pesantren Di Kecamatan Sungai Ambawang lainnya, Pengurus Badan Otonom (Banom) NU yang hadir dalam Istigosah Kubro tersebut.
Baca juga: Lasem Kalbar Gelar Festival Imlek dan UMKM: Sinergi Khazanah Budaya di Pulau Kalimantan
Hadir juga Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Muslimat NU dan Fatayat NU serta tokoh-tokoh agama dari masing-masing desa di Kecamatan Sungai Ambawang.
Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Sungai Ambawang, Ustadz Ariyanto, S.Ag mengatakan kegiatan Istigosah Kubro yang dilaksanakan bersama seluruh pengasuh Pondok Pesantren, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) serta pengurus Ranting (PR) Nahdlatul Ulama adalah sebagai wujud bersyukur atas hari lahir (Harlah) NU yang berusia genap 100 tahun atau satu abad.
“Tema yang diambil dalam perayaan satu abad NU yakni ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’, adalah tema yang sangat cocok dalam kondisi negara saat ini,” ujarnya
Membangun peradaban, menurut Ustadz Ariyanto adalah membangun segala hal yang harus menjadi baik dan semakin sejahtera.
“Kita semua punya tugas merawat seluruh makhluk. Makhluk apa pun itu. Sebab Allah telah menyerukan kepada kita bahwa jika penduduk suatu negeri taat kepada-Nya maka akan diturunkan berkah dari langit dan bumi,” terang Ustadz Ariyanto.
Ia menambahkan, maksud kegiatan ini adalah untuk merefleksi satu abad NU dan menyongsong abad kedua NU.
Baca juga: Keji! Guru Ngaji Cabuli 6 Bocah Di Kubu Raya Terancam 15 Tahun Penjara
“Harapan kita, kegiatan ini bukan hanya seremonial, melainkan ini menjadi momentum sebuah kebangkitan menjemput abad Kedua Nahdlatul Ulama” tambahnya.
Adapun yang memimpin istighotsah adalah Gus HM. Warisi Dahlan selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal dan juga pengurus MWC NU Sungai Ambawang Sebelum memulai Istigosah Gus Warisi mengatakan ” Kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) adalah untuk memperjuangkan Syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Baca juga: KPAD Kota Pontianak Lakukan Upaya Preventif Cegah Kekerasan Anak di Bawah Umur
“NU lahir karena ada isyarah langit untuk memperjuangkan syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), NU didirikan oleh para waliyullah, memiliki sanad ilmu dan perjuangan yang tersabung kepada Baginda Rasulullah SAW,” ungkap Gus Warisi
“Maka dengan demikian kita harus kompak dan bergandengan tangan semua pihak sesuai peran fungsi kita dalam membangun Indonesia melalui Provinsi Banten,” tangkasnya
Kemudian Gus Warisi melanjutkan memimpin Istigosah dan Jamaah yang hadir pun melaksanakan istighotsah dan doa dengan khusyuk guna meminta pertolongan Allah SWT.