KALBAR SATU ID, PONTIANAK – Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat menggandeng Badan Ekseskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, menggelar Seminar Kebangsaan.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Konferensi Untan Pontianak, dengan mengangkat tema “Penguatan Nilai Pancasila bagi Generasi Muda dalam Menangkal Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di Wilayah Kota Pontianak”, Minggu (16/10/2022).
Baca juga: Rangkaian Hari Santri PCNU Pontianak: Lomba Kreasi Tumpeng, Bahtsul Masail, Baca Kitab dan Upacara
Baca juga: Jalin Silaturrahmi, Pemprov Jawa Timur Lakukan Misi Dagang Antar Warga Jawa Di Kalimantan Barat
Melalui kegiatan ini, BEM Untan Pontianak berharap mampu menghindari paham-paham yang bersifat merusak citra bangsa dan doktrinasi terkait aksi radikalisme dan terorisme.
“Kami, mahasiswa juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa. Maka penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama agar mahasiswa juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama,” kata Yandi Apriandi selaku Presma BEM Untan Pontianak.
Baca juga: Pantau Banjir Sintang, Lasarus Minta Mensos Risma Segera Kirim Bantuan untuk Warga Terdampak di Kalbar
Menurutnya, salah satu upaya untuk menangkal paham-paham yang mengakibatkan terpecah belahnya bangsa terutama di wilayah Kota Pontianak adalah dengan diselenggarakannya seminar kebangsaan ini yang tentunya sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak seperti anak muda, mahasiswa serta masyarakat umum.
“Selain itu juga dapat menjadikan suatu kebermanfaatan untuk mencapai masyarakat yang pluralis dan mampu menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” paparnya.
Baca juga: Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan, Sujiwo: Bukan Waktunya Saling Menyalahkan
Gerakan radikalisme dan terorisme, lanjut Yandi, sangat bertentangan dengan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, karena bertentangan dengan sifat ketuhanan yang tidak boleh memaksakan kehendak dan mengunakan cara kekerasan dalam mencapai tujuan.
“Tidak ada satupun agama yang ada di dunia mengajarkan kekerasan tegas,” perwakilan dari Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, Umi Merzuqoh, S.E.,M.E.
Sementara itu, Korwil BIN Kota Pontianak, Fao Fauzzan, S.In, yang juga menjadi salah satu pembicara menyatakan, masyarakat Indonesia rentan terpengaruh paham radikalisme dan terorisme dikarenakan kurangnya wawasan kebangsaan.
Baca juga: Rawat Kebinekaan, Sujiwo Ajak Jaga Moderasi Beragama
“Menurut survei yang di lakukan beberapa lembaga menunjukkan bawah rata-rata yang terpapar radikalisme adalah kaum milenial atau anak muda, beberapa upaya untuk mencegah radikalisme dan terorisme adalah penanaman nilai-nilai nasionalisme untuk membangun paradikma secara inklusif,” tuturnya.
Sedangkan Ir. Riadi Budiman.,S.T.,MT.,M.Pd, Kordinator Pendikar Pancasila Untan, menjelaskan bahwa program Pendikar Pancasila Untan, ditujukan untuk menjadikan mahasiswa universitas tanjungpura memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan penanaman karater yang ada di Untan yang menjunjung tinggi toleransi, karena kampus Untan adalah kampus plural.
Baca juga: Lasarus Tinjau Proyek Pencegah Banjir di Kapuas Hulu
“Maka dari itu universitas tanjungpura lewat program pendikar sangat menghargai adanya perbedaan dan keberagaman. Selain itu Generasi muda harus aktif membangun diri, aktif dalam kehidupan sosial baik dalam keluarga, kampus dan masyarakat. Generasi muda harus mampu sebagai kontrol, penggerak dan penguat kehidupan bermasyarakat, sebagai pencegah masuknya pemahaman radikal,” pungkasnya.