KALBAR SATU ID – Skadron Udara I (Skadud I) Wing Udara 7 Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio sukses menggelar latihan penembakan dari udara ke darat atau Air to Ground (Airref Comb Weapon Delivery).
Latihan yang berlangsung selama empat hari ini, yaitu dimulai pada Senin (11/11/2024), hingga Kamis (14/11/2024). Di mana latihan menjadi salah satu cara meningkatkan profesionalisme para penerbang tempur Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa.
Latihan ini sukses digelar berkat adanya profesionalitas para pelaku latihan, yang terdiri dari para penerbang tempur pesawat Hawk 100/200 dan unsur personel pendukung lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Lanud (Danlanud) Supadio, Marsma TNI Reka Budiarsa, yang diwakili oleh Komandan Wing (Danwing) 7 Lanud Supadio, Kolonel Pnb Agung Indrajaya, dan didampingi Danskadron Udara I, Letkol Pnb Letkol Pnb Dedi Andres Saputra, serta jajaran penerbang tempur Skadron Udara I.
“Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para penerbang dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Republik Indonesia. Pada muaranya, latihan ini akan membantu meningkatkan profesionalisme awak pesawat tempur dalam hal penembakan,” tutur Danwing 7 Lanud Supadio.
Kolonel Pnb Agung juga menjelaskan, penembakan dari udara ke darat oleh Skuadron Udara 1 dengan menggunakan Pesawat Hawk 100/200 dengan mengambil tempat di Air Weapon Range (AWR) Gunung Tamang, seperti yang diketahui adalah area yang diperuntukkan untuk latihan bagi penerbang tempur yang ada di Skuadron Udara 1.
Pada skenarionya, latihan ini untuk melatih bagaimana penembakan dari udara ke darat dengan menggunakan bentuknya adalah bom, yang bentuknya adalah roket ataupun dengan stafing.
“Teknik-teknik pengeboman yang akan dilakukan oleh penerbang-penerbang kita di Skuadron Udara I adalah dengan cara dijatuhkan dan ditembakandari jarak yang sudah ditentukan untuk menghancurkan target.
“Dengan seringnya dilakukan latihan ini, maka para penerbang akan semakin terasah kemampuan, sehingga semakin lama penerbang ini mempunyai kemampuan yang teruji dan terukur untuk meningkatkan profesionalismenya masing-masing,” kata Perwira Alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) Tahun 1999 ini.
Danwing juga menyatakan bahwa kesuksesan akan latihan perdana ini, menjadi salah satu cara untuk mengevaluasi dari skenario yang diambil, yaitu kemampuan akademik pata penerbang, di mana mereka melakukan penembakan yang berulang kali atau run by run sehingga memungkin menjadi koreksi atau evaluasi dari instruktur ataupun dari elemelit yang akan mengawal tiap flight pada setiap pesawat yang melaksanakan penembakan.
“Tentunya, dengan latihan ini, maka para penerbang makin lama makin presisi. Untuk itu, setelah latihan individu ini nanti akan ditingkatkan dilatihan berikutnya dengan menggabungkan penembak dua pesawat, tiga pesawat atau pun dengan ada skenario-skenario yang dibentuk sedemikian rupa untuk melaksanakan misi-misi tertentu dengan menggunakan pesawat tempur yang ada di Skadron Udara I,” tutur Kolonel Pnb Agung Indrajaya.
Kedepannya, lanjut Danwing, bermula dari individu-individu yang mengawaki Pesawat Hawk 100/200 dengan kemampuan yang profesional makin baik dan makin teruji, sehingga penembakan menjadi presisi sesuai dengan perintah operasi yang dipegang. Di mana, melaksanakan perintah operasi yang sudah dimandatkan komando atas.
“Selain itu juga dari individu naik ke tingkat flight dimana ada kerjasama dua atau tiga pesawat sudah mulai terbentuk harapannya yang lebih tinggi lagi adalah dari gabungan gabungan kelompok kecil ini atau flight-flight ini membentuk suatu operasi udara.
“Bisa saja latihantemput perlawanan udara dari darat perlawanan udara dengan darat atau pun perlawanan udara di sasaran sasaran laut. Karena latihan ke depan akan kompleks sekali. Oleh karena itu latihan bertahap bertingkat berlanjut akan terus dilaksanakan di AWR Gunung Tamang,” ujar Danding 7 Lanud Supadio.
Sementara itu, Danskadron Udara I, Letkol Pnb Dedi Andres Saputra menyatakan personelnya telah menggelar Latihan pengeboman dari udara ke darat, dengan mengerahkan pesawat tempur Hawk 109/209 yang berlangsung di AWR Gunung Tamang, Desa Gunung Tamang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
“Latihan pengeboman ini merupakan latihan perdana sejak TNI AU, Cq. Lanud Supadio diberikan Hak Pakai dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut), menjadi area penembakan dari udara ke darat atau disebut Air Weapon Range,” ujarnya.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme para penerbang Skadud 1 dalam mengawaki pesawat tempur Hawk 109/209 telah berjalan aman dan lancar sehingga tercapainya Zero Accident.
Danskadron Udara I juga menyatakan bahwa latohan ini bertujuan untuk melatih kemampuan para penerbang dalam melakukan penembakan Bomb dan Rocket Air to Ground atau dari Udara ke sasaran yang berada di darat.
“Selain itu, latihan ini merupakan salah satu persiapan Skadron Udara 1 dalam mengikuti Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha-24 yg akan dilaksanakan di AWR Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur,” paparnya.
Letkol Pnb Dedi Andres mengucapkan terima kasih kepada stakeholder dan masyarakat di sekitar AWR Gunung Tamang yang mendukung latihan ini, sehingga ke depannya, AWR Gunung Tamang bisa menjadi salah satu tempat untuk digelarnya latihan tempur TNI AU pada berbagai tingkatan.
“Karena AWR Gunung Tamang ini sudah dapat dijadikan sebagai tempat latihan, maka ke depannya bisa saja latihan tingkat Koopsud atau bankan TNI AU, yang dikenal dengan nama Latihan Angkasa Yudha, bisa berlangsung di Kalbar,” tuturnya.
Latihan ini juga didukung oleh Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA)/ Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dari Skadron Udara 51, guna memantau perkenaan terhadap sasaran secara visual pasca pengeboman.
Posisi Strategis Lanud Supadio
Sebelumnya, Pangkalan TNI AU Supadio (Lanud Supadio) sendiri adalah satuan pelaksana yang ada di bawah Komando Operasi Udara I (Koopsud I), yang salah satunya bertugas menyiapkan dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara seperti pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI) I.
Eksistensi Lanud Supadio, adalah untuk mengantisipasi ancaman regional di Wilayah Laut Natuna Utara dan peningkatan pengawasan ruang udara Ibu Kota Nusantara yang berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam hal ini, Skadron Udara 1, di bawah komando Wing 7 Lanud Supadio melaksanakan Latihan Weapon Delivery di AWR (Air Weapon Range) Gunung Tamang, Kubu Raya, Kalbar.
Pemanfaatkan AWR Gunung Tamang sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI No: SK. 151/Menhut-II/2013 tentang perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk Lapangan Tembak Udara (AWR) pada kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi yang dapat di konversi seluas 11.881,50 Ha atas nama TNI Angkatan Udara.