KALBAR SATU, KUBU RAYA – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, SE., M.Sos, mengapresiasi kegiatan Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan yang digelar Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pontianak.
Menurutnya, pelatihan yang dilaksanakan mulai 22-28 Mei 2023 itu menjawab kebutuhan berbagai pihak terutama akan pentingnya gerak cepat dalam pelayanan dan evakuasi.
“Kebutuhan kita ini adalah memang harus dilakukannya pelatihan-pelatihan yang mendasar dan mendalam terhadap para calon penolong atau penyelamat,” ujar Sujiwo saat membuka pelatihan di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (22/05/2023).
Sujiwo mengatakan dengan adanya pelatihan, nantinya para peserta pelatihan akan menjadi penyelamat dan penolong yang andal dan profesional. Terlebih di tengah fenomena alam dan iklim yang kerap terjadi anomali dan sulit diprediksi.
“Kita tidak bisa memprediksi lagi alam dan iklim yang sifatnya anomali dan ekstrem. Tidak seperti dulu, di mana sudah bisa merencanakan persiapan bagaimana melakukan pertolongan terhadap bencana-bencana tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya,” paparnya.
Sujiwo menambahkan, saat ini kondisi cuaca juga sudah sulit untuk diperkirakan. Akibatnya, potensi bencana menjadi semakin terbuka. Ia lantas mencontohkan bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Kadang berbulan-bulan ternyata kemarau. Kalau dulu kita ingat, di bulan September, Oktober, November, dan Desember adalah waktu-waktu terjadinya hujan. Namun sekarang sudah tidak bisa diprediksi lagi,” paparnya.
“Yang seharusnya terjadi hujan tetapi malah kemarau. Akhirnya kita siap-siap untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” terang Bendahara DPD PDI Perjuangan itu.
Dengan kondisi alam seperti itu, lanjut Sujiwo, salah satu upaya yang sangat strategis adalah menyiapkan tenaga-tenaga penolong yang dapat diandalkan.
Karena itu, Ketua Perbakin Kubu Raya itu meminta para peserta mengikuti kegiatan dengan serius.
“Agar setelah dididik dan dilatih semua akan betul-betul berguna saat dibutuhkan masyarakat yang kondisinya memang sangat memerlukan bantuan. Hal-hal seperti itu kami pemerintah daerah sangat terbantu,” pintanya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pontianak I Made Junetra mengatakan pelatihan yang digelar pihaknya bertujuan untuk menjalin kerja sama sinergis di antara instansi terkait seperti TNI, Polri, dan berbagai elemen masyarakat.
“Dengan adanya kesamaan persepsi, pada saat memberikan pertolongan terhadap masyarakat tidak akan ada suatu perbedaan karena kita satu bendera yaitu namanya SAR gabungan. Biar tidak ada tumpang tindih terutama dalam memberikan pelayanan khususnya di Provinsi Kalimantan Barat ini,” ungkapnya.
Junetra menambahkan, pelatihan juga bertujuan memberikan pembekalan terhadap peserta terutama dalam melakukan tindakan pertama sebelum petugas resmi tiba di lokasi kejadian.
“Pada intinya menyamakan persepsi dan sinergi antara satu dengan yang lain sehingga tidak ada tumpang tindih,” pungkasnya.