KALBAR SATU, KUBU RAYA – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo meminta Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keberagaman suku dan agama di Kubu Raya. IPNU, kata Sujiwo, harus mengambil peran strategis dalam mewujudkan toleransi antar umat beragama, suku, dan ras.
“IPNU sebagai intelektual muda nahdliyin tak boleh berpikir seperti katak dalam tempurung. Harus punya wawasan, pengetahuan, dan relasi yang luas. Yang jauh lebih penting dari itu, IPNU harus berani dan wajib jadi garda terdepan menjaga kemajemukan,” kata Sujiwo saat menerima audiensi Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kubu Raya di ruang kerja wakil bupati, Jumat (4/8/2023) pagi.
Sujiwo menuturkan bahwa dalam menjaga kemajemukan, IPNU tidak mesti melakukan tindakan-tindakan besar. Menurutnya, cukup banyak kegiatan sederhana yang dapat menjadi untuk merawat keberagaman, seperti rutin mengadakan dialog dengan organisasi keagamaan lain, menumbuhkan sikap goyong royong, serta tidak menyebarkan berita palsu yang dapat memicu kesalahpahaman.
“Menjaga kemajemukan tidak harus dengan orasi di jalan sambil membentangkan spanduk besar. Banyak cara sederhana yang berdampak besar untuk menjaga keberagaman kita. Rajin berdialog dengan OKP keagamaan lain, gotong royong membantu sesama, dan tidak menjadi penyebar hoaks yang berbau SARA itu sudah lebih dari cukup,” imbuhnya.
Pengurus Cabang IPNU Kubu Raya menemui Wabup Sujiwo dalam rangka meminta dukungan terkait Konferensi Besar dan Rakernas IPNU yang akan dilangsungkan di Pasuruan, Jawa Timur pada 11-13 Agustus 2023 mendatang. Terkait hal itu, Sujiwo memastikan siap memberikan sokongan. Dirinya juga berharap agenda besar tersebut dapat menghasilkan rumusan strategis yang bermanfaat untuk kepentingan organisasi dan warga nahdliyin.
“Secara pribadi saya akan berpartisipasi untuk keberangkatan kalian nanti. Mohon diikuti dengan baik, jaga nama baik Kubu Raya, dan mudah-mudahan keputusan yang kalian hasilkan nanti dapat berguna untuk kemaslahatan umat,” pungkasnya.
