KALBAR SATU ID – Setiap anak wajib hukumnya berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan perintah baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun hadits.
Menurut imam Al-Ghazali, seorang anak harus mendengarkan nasehat orang tua, mematuhi perintah dan panggilannya, memahami kondisi ekonomi, kesedihan, dan kekurangan orang tuanya.
Anak sekarang itu banyak gengsinya, banyak gayanya. Kesana kemari metengteng hp, chat WA , Facebook, Instagram, tiktok, kebut kebutan sepeda motor, suka di tempat tempat dugem dan remeng remang, rambut di pirang, pakaian seksi nyaris tampak lekukan dan liak liuk badannya, kerjanya siang malam main mobile legend, main slot atau yang dikenal dengan judi online.
Seiring perkembangan teknologi, judi online juga makin canggih di dunia maya, tak jarang sejumlah platform dan janji keuntungan yang berlipat-lipat cukup menggiurkan bagi para aktor judi online. Bisa dikatakan, sebagian besar masyarakat sebenarnya menyadari dampak negatifnya yang mengerikan. Dari gangguan kesehatan mental hingga risiko bunuh diri, judi online membawa ancaman serius yang perlu diwaspadai oleh semua pihak.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 219.
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَ ..
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.”
Sebagaimana ayat di atas, Allah menyatakan bahwa judi (maysir) merupakan dosa besar karena memiliki bahaya dan mudarat yang jauh lebih banyak dibanding manfaatnya. Ayat tersebut juga sebagai landasan hukum judi yaitu haram.
Banyak orang yang kecanduan judi online cenderung mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Ini kerap terjadi manakala mereka merasa tidak mampu mengendalikan kebiasaan berjudi. Seiring waktu, tekanan mental ini bisa berdampak buruk pada kualitas hidup seseorang.
Judi online bisa menjadi bencana bagi kondisi finansial seseorang. Meskipun pada awalnya bisa mendapatkan keuntungan besar, namun banyak orang akhirnya menghabiskan banyak uang dalam waktu singkat. Walhasil, keuangan keluarga bisa terpuruk, menimbulkan masalah ekonomi yang serius.
Kerugian yang dialami dalam berjudi online kerap lebih besar daripada keuntungan yang didapat. Kehabisan uang dan kecanduan judi online membuat banyak orang meminjam uang dari sana-sini untuk bermain kembali. Jika utang menumpuk dan tidak mampu membayar tagihan, tindakan kriminal seperti mencuri atau menipu bisa menjadi pilihan yang diambil demi mendapatkan uang.
Judi online tak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga hubungan dengan orang-orang terdekat. Keluarga, teman, dan pasangan bisa merasa diabaikan karena waktu dan uang yang terus dihabiskan untuk berjudi. Ketidakpedulian ini bisa menimbulkan konflik dan merusak hubungan sosial yang penting dalam kehidupan.
Kecanduan judi sangat berkaitan dengan pikiran dan perilaku bunuh diri. Bahkan, orang yang kecanduan judi dua kali lebih mungkin meninggal dunia karena bunuh diri dibandingkan dengan mereka yang tidak kecanduan. Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak psikologis yang ditimbulkan oleh judi online.
Melihat dampak-dampak negatif ini, penting bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap bahaya judi online. Kita semua harus menumbuhkan kesadaran untuk meninggalkan yang namanya judi, baik judi offline maupun judi online. Kita juga perlu terus meningkatkan kesadaran dan memberi bantuan serta arahan bagi mereka yang sudah terjebak dalam jeratan judi online. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat baik di lingkungan keluarga dan di masyarakat.
Ingatlah! Menjadi orang sukses di usia muda merupakan hal yang butuh pengorbanan. Sukses tidak bisa diraih begitu saja. Setiap cerita kesuksesan berawal dari kemauan yang kuat dan usaha keras tanpa kenal lelah. Kita semua harus Optimis, selalu siap menghadapi resiko, disiplin dan konsisten, mengasah skill, dan memperkaya wawasan. Dan yang terpenting adalah, jujur ikhlas, dan tekun dimanapun kita berada.
Penulis: Farida Asy’ari.