Eksistensi Santri dan Literasi Digital

- Publisher

Kamis, 10 September 2020 - 16:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis: Gus Ainun Najib/ISTIMEWA

i

Penulis: Gus Ainun Najib/ISTIMEWA

KALBARSATU.ID –Peran Seorang Santri dan Sikap yang Berkemajuan.” Peran santri sebagai agen of change tidak akan terealisasi tanpa bisa bersikap inklusif, yaitu ber-dinamis dengan zaman dalam menyikapi perkembangan zaman. Karena bagaimanapun juga perkembangan zaman tidak bisa dielakkan, pasif menanggapi kemajuan zaman akan tertinggal. Namun juga harus mampu kritis agar dapat menyaring dari yang bermanfaat dan membuang yang ber-mudharat.

Dewasa ini perkembangan teknologi cukup pesat bahkan bacaan dan buku-bukupun mudah diakses di media sosial dan digital. Disinilah santri harus tahu terhadap eksistensi dirinya bahwa untuk menebarkan manfaat kepada sesama tidak harus cerdas dalam beragama, namun juga mampu mengimbangi keilmuannya dalam dunia teknologi dan digitalisasi.

Jika Imam Syafi’i harus menempuh rintangan dan kesulitan hanya untuk mendapatkan satu ilmu, maka seharusnya pada zaman sekarang lebih mudah, karena tinggal diklik akan muncul bermacam-macam ilmu. Untuk belajar tidak sesulit dahulu bahkan untuk berdakwahpun tidak perlu di atas panggung jika di sosial media lebih efektif untuk mudah dinikmati oleh khalayak umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apabila santri memejam mata dari literasi digital, maka akan sampai pada saat dimana keilmuannya hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, orang-orang yang ada di sampingnya tidak akan merasakan manisnya ilmu yang dipelajari oleh seorang santri. Bukankah sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak memberikan manfaat, begitu kata Nabi, maka santri harus mampu berpacu dengan cepet untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Penulis: Gus Ainun Najib

Follow WhatsApp Channel kalbarsatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kajian Subuh Bulan Ramadhan, Sholihin HZ Jelaskan Hakikat Doa
Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga
Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak
Negara Hukum: Kok Ngegas?
Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan
Menanam Harapan, Menanam Pengalaman: kegiatan Bertani di Desa Sungai Kunyit Hulu KKN Stitdar
Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini di Sungai Kunyit Hulu: Langkah Cerdas Menuju Generasi Sehat dan Cerdas
Penerapan Metode Qur’ana Oleh Peserta KKN STITDAR Kubu Raya 2025 di TPA Nurul Hidayah

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 21:16 WIB

Kajian Subuh Bulan Ramadhan, Sholihin HZ Jelaskan Hakikat Doa

Senin, 3 Maret 2025 - 13:55 WIB

Ramadhan Sebagai Wahana Optimalisasi Pendidikan Anak oleh Keluarga

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:48 WIB

Membangun Gerakan Ramadhan Ramah Anak

Kamis, 6 Februari 2025 - 22:45 WIB

Negara Hukum: Kok Ngegas?

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:51 WIB

Mahasiswa Menjadi Tukang Ojek Online: Antara Pilihan dan Tantangan

Berita Terbaru