Anselmus Ersandy Santoso aktivis GMNI Pontianak |
KALBARSATU.ID – Pada bulan Desember 2019 lalu ditemukan virus yang menyebar di Wuhan, China. Virus tersebut bernama Corona Virus Disease 2019 disingkat COVID-19. Pada tanggal 23 April 2020 virus ini telah menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia dengan total 2,6 juta kasus positif corona. Dengan total jumlah yang terpapar virus corona diseluruh dunia, WHO menetapkan corona sebagai pandemi.
Indonesia juga salah satu negara yang terpapar virus corona dengan total 7.700 lebih kasus positif corona pada 23 April 2020. Virus corona ini memberikan dampak buruk terhadap kesehatan di Indonesia, mengingat bahwa kesiapan kita untuk menghadapi COVID-19 sangat minim.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona dan menangani pasien corona. Untuk mencegah penyebaran virus corona secara masif, maka diterapkan kebijakan Social Distancing/Physical Distancing, karantina wilayah maupun PSBB.
Kebijakan tersebut tentunya berdampak pada keadaan ekonomi dan sosial masyarakat yang tentunya menciptakan masalah-masalah baru. Banyak para pekerja harian akan kesulitan mencari nafkah, para pegawai swasta dirumahkan yang berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia.
Tentunya menghadapi pandemi corona di Indonesia dengan berbagai masalah-masalah dibelakang yang mengikutinya bukanlah persoalan gampang. Membutuhkan tekad, kerja keras dan kesabaran. Namun bangsa kita memiliki semangat nasionalisme dan budaya gotong royong yang dapat menjadi stimulus untuk melawan corona.
Indonesia adalah negara yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku dan agama. Maka semangat nasionalisme rakyat harus dibangkitkan agar menjadi pendorong untuk bersatu melawan virus corona. Nasionalisme menjadi pengikat tali persaudaraan sebangsa dan setanah air.
Rasa persaudaraan serta cinta tanah air akan menjadi penyemangat setiap masyarakat untuk disiplin melaksanakan anjuran pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona. Nasionalisme juga menumbuhkan rasa kepedulian dan toleransi kepada sesama manusia, sehingga tolong-menolong tidak memandang perbedaan.
Gotong royong adalah ciri khas yang hanya dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Gotong royong juga menjadi kunci dalam melawan virus corona. Saat ini pemerintah terus berupaya menangani virus corona dan mengatasi berbagai permasalahan ekonomi. Para dokter, perawat dan tenaga medis sedang berusaha menangani pasien virus corona.
Petugas dan aparat terus mensosialisasikan agar masyarakat tetap berada dirumah. Para pejabat dan pegawai dipotong gajinya untuk biaya penanganan corona. Organisasi, kelompok masyarakat dan seluruh unsur masyarakat terus bergerak sebisa mungkin membantu masyarakat yang membutuhkan. Itu semua adalah wujud dari semangat gotong royong yang sudah ada sejak dahulu dan harus terus ditingkatkan saat melawan pandemi ini.
Saat ini pemerintah pusat maupun daerah berperan penting menahkodai peperangan melawan corona. Namun pemerintah saja tidak cukup, peran serta seluruh unsur masyarakat untuk disiplin, sadar dan peduli melawan corona juga sangat penting.
Membangkitkan rasa nasionalisme yang tertanam dalam jiwa setiap rakyat akan menjadi penyemangat moral yang tinggi untuk melawan corona.
Semangat gotong royong yang membara akan menjadi kekuatan besar untuk melawan corona.
Dengan semangat nasionalisme dan gotong royong Bangsa Indonesia berhasil membebaskan diri dari penjajah dan merebut kemerdekaan. Maka dengan semangat nasionalisme serta gotong royong dapat menjadi kunci kesuksesan Bangsa Indonesia melawan virus corona.
Penulis : Anselmus Ersandy Santoso
(Ketua Komisariat GMNI Fakultas Hukum Untan Pontianak)