KALBARSATU.ID – Satu-satunya ciptaan Allah SWT yang paling sempurna ialah Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya ketampanannya, namun juga akhlaknya yang begitu indah.
Akhlak nabi bukan saja ditujukan kepada Allah SWT, namun kepada sesama manusia beliu mencontohkan dengan sempurna.
Dikutip dari Sindonews, disebutkan bahwa dalam Kitab Asy-Syamail Imam At-Tirmidzi diceritakan bagaimana cara berbicara dan tertawa Nabi Muhammad SAW.
Akhlak Rasulullah SAW ketika bicara
Diriwayatkan oleh Humaid bin Mas’adah Al Bashriyyi, dari Humaid al Aswad, dari Usamah bin Zaid, dari Zuhri, dari Urwah yang bersumber dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Rasulullah SAW tidak berbicara cepat sebagaimana kalian. Tetapi beliau berbicara dengan kata-kata yang jelas dan tegas. Orang yang duduk bersamanya akan dapat menghafal,” diriwayatkan oleh Humaid bin Mas’adah Al Bashriyyi
Selain itu, Anas bin Malik RA berkata bahwa Rasulullah SAW suka mengulang kata-kata yang diucapkannya sebanyak tiga kali agar dapat dipahami orang yang mendengarnya.
Akhlak Rasulullah SAW ketika Bergurau
Cara Rasulullah SAW Bergurau
Dalam satu riwayat yang bersumber dari Jabir bin Samurah radhiallahu ‘anhu disebutkan:
“Betis Rasulullah SAW tidak gemuk. Beliau tidak tertawa kecuali tersenyum. Bila aku memandang kepadanya, aku berkata (dalam hati): ‘Betapa hitam pelupuk matanya, padahal tidak dihitami”.
Sesungguhnya Rasulullah SAW bergaul akrab dengan kami, sehingga beliau bersabda kepada adikku yang masih kecil:
“Wahai Abu Umair (bapak Umair), apa yang dapat dikerjakan burung sekecil itu?” (Diriwayatkan oleh Hannad bin asSariyyi, dari Waki’, dari Syu’bah, dari Abit Tayyah, yang bersumber dari Anas bin Malik RA)
Imam Tirmidzi berkata: “Maksud hadis ini, Rasulullah SAW bergurau. Di dalam gurauannya, beliau memberi gelar kepada seorang anak kecil dengan sebutan bapak: “Wahai Abu ‘Umair (Wahai bapak Umair).
Pada hadis inipun terdapat suatu hukum, bahwa memberi mainan kepada anak-anak berupa burung tidak apa-apa.
Sabda Nabi: “Wahai Abu Umair apa yang dapat dikerjakan oleh burung sekecil itu?”
Maksudnya adalah: Anak kecil itu mempunyai burung kecil sebagai mainannya. Kemudian burung itu mati, maka anak tersebut berduka cita karenanya.
Untuk mengobati dukanya Nabi SAW bersenda gurau kepadanya.
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah! apakah Anda suka bergurau kepada kami?”
Beliau bersabda: “Benar! Hanya saja apa yang kukatakan, tidak lain hanyalah kebenaran”. (Diriwayatkan oleh Abbas bin Muhammad ad Duri, dari Ali bin al Hassan bin Syaqiq, dari ‘Abdullah bin al Mubarak, dari Usamah Ibnu Zaid, dari Sa’id al Maqbari, yang bersumber dari Abu Hurairah RA).
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.(*)