KALBAR SATU – Baru baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memesan sebanyak 165 ribu unit laptop merek Zyrex senilai Rp 700 miliar. Pemesanan leptop itu guna program Digitalisasi Pendidikan yang dicanangkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Unit laptop merek Zyrex tersebut akan akan dikirim ke 8.000 sekolah sebelum Desember 2021. Adapun Detail spesifikasi minimum laptop yang dipesan itu tercantum dalam Peraturan Mendikbud RI No. 5 Tahun 2021.
Dilihat dari spesifikasi yang diberikan, rupanya laptop untuk para siswa tersebut merupakan jenis Chromebook.
Lalu, apa itu Leptop Chromebook? Bisa saja hal unit itu sudah familiar dengan sebutan Chromebook ketika membeli laptop. Namun masih Banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu laptop chromebook ini.
Baru baru ini juga populer terkait apa itu Chromebook dan sempat bertengger di daftar trending topic Twitter pada Jumat (20/7) pagi. Namun ada juga netizen yang mengkritik soal spesifikasi yang dirasa kurang mumpuni, mulai dari prosesor dual core hingga memori internal 32 GB.
Baca Juga: 5 Mobil Formula 1 Termahal, Fantastis
Baca Juga: Harga Motor Matik Bekas Mulai dari dibawah Rp6 Jutaan, Mau?
Soal pembahasan laptop Chromebook dan perbedaan dengan laptop standar lainnya inilah penjelasan seperti dikutip dari sumber terpercaya kumparan:
- Laptop Chromebook memiliki sistem operasi yang berbeda
Salah satu perbedaan Chromebook dengan Laptop yang paling mencolok yaitu pada sistem operasi yang digunakan. Saat ini memang ada dua sistem operasi untuk perangkat laptop/PC yang besar, Windows dari Microsoft dan MacOS buatan Apple. Nah, Google membuat OS sendiri yang dinamakan Chrome OS.
Chrome OS sudah diluncurkan sejak 2009 dan terus mengalami perkembangan. Google membuat Chrome OS sebagai sistem operasi cepat dan ringan berbasis Linux yang open source. Sistem ini juga tidak wajib memerlukan spesifikasi yang tinggi untuk menjalankannya.
“Chromebook juga sama dengan laptop lain, kita bisa pilih spesifikasinya. Biasanya memang tidak butuh prosesor kencang. Memori internal juga banyak pilihan. Kemudian, bisa menggunakan memory card, dan ada slot USB untuk disambung ke eksternal HDD atau flashdisk sebagai alternatifnya,” kata Pengamat Gadget, Lucky Sebastian kumparan, Jumat (30/7).
Alhasil, laptop Chromebook yang dedicated menggunakan Chrome OS sudah pasti memiliki desain agar bisa bekerja secara maksimal untuk sistem operasi tersebut dan mampu menjalankan berbagai aplikasi Google, seperti browser Chrome, Gmail, Google Drive, Calendar, dan lainnya.
- Laptop Chromebook Bisa instal aplikasi Android
Laptop Chromebook yang berbasis Chrome OS dapat meng-install aplikasi Android di perangkatnya langsung tanpa aplikasi tambahan. Berbeda dengan laptop lainnya yang memerlukan software tambahan. Meski begitu kabarnya, Windows 11 nanti sudah bisa instal aplikasi Android di perangkat.
Dikutip laman resmi Google, saat ini Google Play Store hanya tersedia untuk tipe Chromebook tertentu saja. Jika menggunakan Chromebook untuk perangkat kantor atau sekolah, mungkin tidak dapat menambahkan Google Play Store atau men-download aplikasi Android.
- Ketergantungan laptop Chromebook terhadap akses internet
Ada kabar untuk menggunakan laptop Chromebook harus terkoneksi internet selalu, namun anggap itu tidak benar. Pengguna Chromebook dapat menggunakan aplikasi yang siap digunakan saat offline atau ketika tidak ada sambungan internet. Meski begitu, untuk penggunaan yang optimal harus terkoneksi internet.
Berikut beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengguna laptop Chromebook ketika offline. Seperti, membaca dan menulis email dengan Gmail, menulis catatan atau membuat daftar dengan Google Keep, membuat dan mengedit dokumen, slide, atau spreadsheet menggunakan aplikasi Google Drive (Google Dokumen, Spreadsheet, dan Slide).
- Laptop Chromebook dijamin lebih aman
Google mendesain Chrome OS di laptop Chromebook dengan tiga aspek utama, kecepatan, kesederhanaan, dan keamanan. Google sepenuhnya mendesain ulang arsitektur keamanan yang mendasari Chrome OS sehingga pengguna tidak harus berurusan dengan virus, malware, dan pembaruan keamanan.
Salah satu penjagaan keamanan dari Chrome OS adalah setiap aplikasi harus di-install melalui app store, baik Google Play Store maupun Chrome Web Store. Hal ini dilakukan agar berbagai software yang pengguna bisa install dipastikan bebas virus.
- Laptop Chromebook punya keterbatasan
Jika dibandingkan dengan laptop lain, memang Chromebook dengan Chrome OS memiliki keterbatasan. Ada banyak software yang tidak bisa di-install di Chromebook, karena keterbatasan sistem dan spesifikasi.
Chromebook tidak bisa di-install software Microsoft Office, namun pengguna bisa membuka dan mengedit file Office dengan aplikasi milik Google. Kemudian, soal pengeditan, laptop Chrome tidak bisa install Adobe, tapi bisa pakai aplikasi edit milik yang disediakan Google.
Laptop Chromebook cocok untuk pelajar?
Pengamat Gadget, Lucky Sebastian mengatakan laptop Chromebook memang sedang naik daun. Menurutnya Chromebook mampu mengalahkan pangsa pasar MacOS buatan Apple secara global. Selain itu, laptop dengan Chrome OS juga banyak digunakan oleh pelajar di Amerika Serikat.
“Chromebook di 2020 mengalahkan market share dari mac OS, ini karena memang di Amerika Serikat sana para pelajar banyak menggunakan Chromebook. Jadi secara pembuktian Chromebook memang cocok untuk digunakan pelajar,” ungkapnya.
Lucky menambahkan jika dibandingkan dengan laptop biasa seperti menggunakan Windows dari segi harga dan spek, Chromebook tidak kalah jauh. Apalagi dengan budget Rp 6,5 juta seharusnya bisa dapat Chromebook yang lebih baik, mulai dari layar full HD, prosesor lebih baru, RAM dan Internal lebih besar.
“Dengan harga yang sama atau spek sama dengan Windows, Chromebook bisa berjalan lebih gegas kemudian dukungan aplikasi android juga ada di sana. Intinya Chromebook itu simpel,” pungkasnya