KALBAR SATU – berikut bacaan doa berhubungan intim suami istri dan artinya serta adab berhubungan intim suami istri sesuai Sunnah.
Diketahui, bahwa bersenggama dalam proses berhubungan suami istri adalah satu hal yang ternyata sangat istimewa.
Hubungan suami istri bisa menjadi aktivitas mendulang dan mendapatkan pahala dan kebaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terutama bagi Sobat Tribun Pontianak yang beragama Islam, di mana di dalamnya terdapat tuntunan dalam hubungan suami istri.
Caranya adalah hubungan suami istri pasutri tersebut dilakukan sesuai sunnah yang diajarkan.
Satu di antara yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum bersenggama adalah dengan membada doa berhubungan badan dan artinya.
Membaca doa berhubungan intim dan artinya bagi pasutri sebelum melakukan hubungan suami istri banyak sekali manfaatnya.
Salah satunya bisa meminta perlindungan dari Allah SWT dari ‘gangguan’ syaitan saat proses bersenggama atau saat berhubungan badan suami istri tersebut.
Baca Juga: Doa Pendek Penenang Hati yang Bisa, Bisa Dibaca ketika Mengalami Sedih dan Resah
Dijelaskan dalam sebuah hadist:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ
Artinya: “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim, no. 2376).
Bacaan Doa Berhubungan Intim Suami Istri dan Artinya
Bacaan Doa Berhubungan Intim Suami Istri dan Artinya yang dianjurkan dibaca saat melakukan hubungan badan suami istri kami rangkum dari berbagai sumber termasuk laman Rumaysho adalah sebagai berikut :
اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Latin: BISMILLAH ALLAHUMMA JANNIBNAASY SYAITHOONA WA JANNIBISY SYAITHOONA MAA ROZAQTANAA.
Artinya: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”
Adapun lafaz doa berhubungan badan dan artinya ini didasarkan pada hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di hadist riwayat Bukhari dan juga Muslim.
Penjelasannya adalah dari hadist berikut ini:
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a:
BISMILLAH ALLAHUMMA JANNIBNAASY SYAITHOONA WA JANNIBISY SYAITHOONA MAA ROZAQTANAA.
(Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami)
Kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.’ ” (HR. Bukhari & Muslim).
Dalam doa kedua ini diawali dengan bismillah sebagai bentuk meminta tolong dan berdzikir pada Allah SWT agar suami istri dijauhkan dari setan saat berhubungan intim.
Dengan doa itu, diharapkan agar keturunannya pula dijauhkan dari setan.
Adab dan Tata Cara Berhubungan Intim Suami Istri yang Dianjurkan
Terdapat beberapa adab dan cara berhubungan intim alias berhubungan badan suami istri yang dianjurkan dilaksanakan saat hendak bersenggama dengan pasangan.
Dirangkum dari laman Rumaysho, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berikut rinciannya:
– Niatkan Hubungan Senggama Suami Istri untuk Mencari Pahala dari Allah SWT
Niat menjadi perkara penting, sebab niat adalah pangkalnya amal sebagaimana hadist nomor satu dalam hadist arbain tentang niat.
Jangan lupa niatkan hubungan badan suami istri sebagai sarana mencari pahal.
Hal ini dijelaskan dalam hadist dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ
Artinya: “Dalam hubungan intim suami-istri (antara kalian) itu termasuk sedekah.”
Terkait hadist tersebut, para sahabat Nabi menanggapinya dengan bertanya : “Kenapa sampai hubungan intim saja bisa bernilai pahala?”
Lau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun lantas menjawab,
أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ
Artinya: “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim)
– Tidak Buru-buru, Awali dengan Foreplay dan Cumbuan
Dianjurkan untuk memulai senggama suami istri dengan cumbuan pemanasan atau foreplay terlebih dahulu.
Penjelasan mengenai anjuran untuk melakukan foreplay terlebih dahulu ini ada dalam beberapa hadist.
Satu di antaranya yakni ketika Jabir radhiyallahu ‘anhu menikah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya:
« هَلْ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا. فَقُلْتُ تَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا . فَقَالَ هَلاَّ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ
Artinya: “Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, jawab Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).
– Membaca Berhubungan Badan dan Artinya Sebelum Berhubungan Intim dengan Pasangan
Langkah selanjutnya yang dianjurkan adalah membaca doa berhubungan badan dan artinya alias doa berhubungan intim suami istri sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Adapun doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah:
Bismillah, allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.
Hal ini didasarkan pada hadist dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
– Tidak Menyetubuhi Istri di Dubur alias Anal
Anal sex dalam hubungan badan suami istri adalah terlarang alias haram !
Perlu diperhatikan bagi pasangan suami istri bahwa sebenarnya diberikan kebebasan soal urusan ‘gaya’ dalam bersenggama.
Mulai dari posisi misionari yang populer, hingga doggy stlye.
Penjelasan mengenai hal ini ada dalam Alquran.
Allah Ta’ala berfirman,
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ
Artinya: “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al Baqarah: 223)
Penjelasan lain dari hadist dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَتِ الْيَهُودُ تَقُولُ إِذَا جَامَعَهَا مِنْ وَرَائِهَا جَاءَ الْوَلَدُ أَحْوَلَ
Artinya: “Dahulu orang-orang Yahudi berkata jika menyetubuhi istrinya dari arah belakang, maka mata anak yang nantinya lahir bisa juling.”
firman Allah SWT yang berbunyi:
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ
Artinya: “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 223) (HR. Bukhari& Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan penjelasan sebagai berikut:
مُقْبِلَةً وَمُدْبِرَةً مَا كَانَ فِي الفَرْجِ
Artinya: “Terserah mau dari arah depan atau belakang selama di kemaluan.” (HR. Ath-Thohawi)
Namun satu yang diharamkan alias dilarang dengan sangat adalah menyetubuhi istri dari anal alias tidak pada kemaluan sang istri.
Terdapat banyak penjelasan mengenai hal ini.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang namanya ladang (tempat bercocok tanam) pada wanita adalah di kemaluannya yaitu tempat mani bersemai untuk mendapatkan keturunan. Ini adalah dalil bolehnya menyetubuhi istri di kemaluannya, terserah dari arah depan, belakang atau istri dibalikkan.” (Syarh Shahih Muslim, 10: 6)
Hadits yang mendasari larangan hubungan intim lewat dubur (seks anal) adalah sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
مَلْعُونٌ مَنْ أَتَى امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا
Artinya: “Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.” (HR. Ahmad, 2: 479. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan)
Dalam hadits lainya disebutkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوِ امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم-
Artinya “Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (HR. Tirmidzi)