Kalbar Satu, Islam – Marhaban Ya Ramadhan selamat datang bulan penuh ampunan bulan puasa Ramadhan. Kini saat umat muslim untuk meminta ampunan serta berlomba dalam berbuat kebaikan.
Menjelang sudah menjadi kebiasaan umat muslim mengunjungi atau ziarah kubur ke keluarga atau kerabat yang mendahuluinya.
Baca juga: Sambut Ramadhan Penuh Cinta: Lirik Lagu Syirillah Ya Ramadhan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hukum Ziarah Kubur
Menurut Ustaz Abdul Somad , ziarah kubur diperbolehkan. Namun, untuk waktunya, tidak terbatas hanya menjelang bulan Ramadhan saja.
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bulan puasa, bebas saja,” ujar Ustaz Abdul Somad.
“Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa? Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa.
Baca juga: Niat Zakat Fitrah Sendiri dan Mewakilkan Keluarga untuk Ramadhan 2022 dan Bacaan Doa Menerimanya
Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” tambahnya.
Hukum Wanita Ziarah Kubur
Hukum seorang wanita berziarah kubur diperselisihkan oleh para ulama, dan yang lebih kuat adalah yang menyatakan bahwa ziarah kubur bagi wanita adalah disyariatkan, tetapi tidak boleh sering.
Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar dan Daftar Malam Ganjil di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Adapun wanita yang sedang haid, maka dia tidak terhalangi untuk berziarah kubur, karena dalam berziarah kubur, seseorang tidak disyariatkan berada dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun besar.
Sempat Dilarang Rasulullah
Rasulullah sempat melarang orang-orang untuk berziarah. Alasannya, saat itu keimanan orang-orang masih lemah dan ditakutkan terjadinya kesalahpahaman.
Diketahui, kondisi sosiologis masyarakat Arab kala itu masih condong kepada kemusyrikan dan kepercayaan pada dewa serta sesembahan.
Baca juga: DOWNLOAD Naskah Khutbah Jumat: Materi PDF Akhir Ramadhan, Sambut Idul Fitri
Namun, seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad SAW pun memperbolehkan orang-orang berziarah ke kuburan.
Berikut keterangan Rasulullah saw dalam Sunan Turmudzi no 973.
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :”قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة”رواة الترمذي (3/370)
Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya.
Baca juga: Ucapan Marhaban Ya Ramadhan 1444 H dan Bacaan Niat serta Doa Buka Puasa
Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.
Itulah hukum diperbolehkannya ziarah kubur, asalkan dengan alasan ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan seseorang kepada akhirat.
Ada pula keterangan lain dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Menjelang Ramadhan: Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Rasulullah saw bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari jumat.
Maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang ta’at dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Adapun mengenai pahala haji yang disediakan oleh Allah swt kepada mereka yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
Baca juga: Apa Hukum Ziarah Kubur ? Tradisi Jelang Puasa Ramadhan 2023 dan Bacaan Doa Ziarah Kubur
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره
Rasulullah saw bersabda “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur.
Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya”
Baca juga: Cara Belajar Membaca Al Quran Mudah dan Sederhana, Mendekati Bulan Puasa Ramadhan 2023
Kemudian Peziarah harus mendoakan orang-orang yang berada di dalam kubur, bukan meminta doa atau pertolongan.
Doa dan zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya ditujukan pada orang yang telah meninggal, menurut kesepakatan para ulama pasti sampai pada orang yang meninggal.
Imam Nawawi berkata dalam kitabnya Al-Adzkar, bahwa para ulama sepakat bahwa doa kepada orang yang meninggal akan bermanfaat dan sampai pada mereka.
Baca juga: 40 Ucapan Selamat: Sambut Ramadan 2023 (1444), Bahasa Inggris dan Indonesia
“Diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, ‘Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong.
Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya’.” (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)
Bacaan Doa Ziarah Kubur
“A’udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim. Alhamdullilahi robbil ‘alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa’imiin, hamdan yuwaafiini’amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa’adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim ‘ala sayyidina muhammad wa’ala alii sayyidina muhammad.
Baca juga: Bacaan Bilal Ramadhan dan Teks Nida’ Sholat Tarawih Witir Arab Latin
Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur’anil ‘adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina ‘atsayyidina muhammad sollallohu’alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi’ina waquroti a’ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu ‘alaihi wa sallam, wa ila jami’ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi’ina wal’ulamail ‘alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami’il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil ‘alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.
Summa ilaa jami’i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam’anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.
Baca juga: Doa Menyambut Bulan Puasa Ramadan dan Ucapan Selamat Ramadhan 1444 H
Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu wa akrim nujulahu wawasi’ madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa ‘aidhu min ‘adzabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba’dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil ‘aalamiin.”
Baca juga: Ucapan Kata-kata Selamat Menyambut Ramadhan 2023 1444 H
Artinya:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya.
Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau.
Baca juga: MATERI KHUTBAH JUMAT Menyentuh Hati, Teks Arab Latin dan Doanya Tentang Bekal Kematian
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Alquran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada’, orang-orang shalih, para sahabat, para tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.
Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.
Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia.
Baca juga: Tips Menjadi Wanita Cantik dan Putih Berseri Versi Santri
Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula.
Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka. Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita.
Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Baca juga: Baca Sholawat ini dijamin Dapat Syafaat Rasulullah
Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya
Ziarah kubur dengan mengunjungi makam sanak famili yang sudah lebih dulu meninggal dunia dan mendoakannya.
Baca juga: Cara Iktikaf di Masjid dan Rumah, dan Ketahui Apa Saja yang Dilakukan Saat Iktikaf
Doa Ziarah Kubur
Dalam ceramahnya ustad Abdul Somad di sebuah channel Youtube ‘Dakwa Bersama’berjudul ‘Adab Ziarah Kubur’ 14 November 2017.
Rasulullah Saw termasuk orang yang tak hanya mempraktikkan ziarah kubur tapi mengajarkan apa yang hendaknya dibaca saat seseorang berkunjung ke tempat pembaringan terakhir itu.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Latin:
Assalamu ‘alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimin. Yarhamulloohul mustaqdiminia minna wal musta’khiriin. Wa inna insya Allohu bikum la-laahiquun wa as alullooha lana walakumul ‘affiyah
Baca juga: Jelang Ramadhan 1444 H Berikut Adab dan Bacaan Doa Ziarah Kubur
Artinya:
“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan.
Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.” (HR. Ahmad 25855, Muslim 975, Ibnu Hibban 7110, dan yang lainnya).
Setelah itu bacaankan ayat Al Quran sebagai yang yang dijelaskan ustad Abdul Somad berikut :
“begitu kata Imam Al qurtube dalam kitab At – Tadzkirah, begitu kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Ar Ruh :
Baca juga: Cara Belajar Jadi Bilal: Teks Nida’ Shalat Tarawih Witir Bulan Ramadhan
Surat Al Ikhlas (3x)
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللّهُ اَحَدٌ
qul huwallāhu a ad
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّهُ الصَّمَدُ
allāhu – amad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ
lam yalid wa lam y lad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lah kufuwan a ad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Baca juga: Inilah Amalan Sunnah Menyambut Bulan Ramadan 2023
Surat Al Falaq (1x)
بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillahhirrahmaanirrahiim
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
qul a’ żu birabbil-falaq
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
min syarri mā khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّ ثتِ فِى الْعُقَدِ
wa min syarrin-naffā āti fil-‘uqad
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
wa min syarri āsidin iżā asad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Baca juga: Contoh Ceramah Kultum Puasa Ramadhan 2023, Lengkap untuk 30 Hari Ramadhan
Surat An-Nas 1x
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
qul a’ żu birabbin-nās
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِ
malikin-nās
Raja manusia,
اِلهِ النَّاسِ
ilāhin-nās
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِۖ
min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ
allażī yuwaswisu fī ud rin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
minal-jinnati wan-nās
dari (golongan) jin dan manusia.”
Baca juga: Cara Belajar Membaca Al Quran Mudah dan Sederhana, Mendekati Bulan Puasa Ramadhan 2023
Surat Al- Fatihah (1x)
بِسْمِ اللّ هِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-ra mānir-ra īm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْع لَمِيْنَ
al- amdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ
ar-ra mānir-ra īm
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
مَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
māliki yaumid-dīn
Pemilik hari pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
ihdina – irā al-mustaqīm
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
irā allażīna an’amta ‘alaihim gairil-mag bi ‘alaihim wa la – āllīn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Baca juga: Apa Hukum Ziarah Kubur ? Tradisi Jelang Puasa Ramadhan 2023 dan Bacaan Doa Ziarah Kubur
Berikut ini adab-adab Islami ziarah kubur dikutip dari Muslim.or.id:
Pertama: Hendaknya mengingat tujuan utama berziarah
Ingatlah selalu hikmah disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.
Imam Ash Shan’ani rahimahullah berkata:
“Semua hadits di atas menunjukkan akan disyari’atkannya ziarah kubur dan menjelaskan hikmah dari ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran seperti di dalam hadits Ibnu Mas’ud (yang artinya) : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap akhirat dan membuat zuhud terhadap dunia”. Jika tujuan ini tidak tercapai, maka ziarah tersebut bukanlah ziarah yang diinginkan secara syari’at”[17]
Baca juga: Qoutes Ucapan Selamat Sambut Ramadhan 2023 M atau 1444 H: Bahasa Inggris dan Indonesia
Kedua: Tidak boleh melakukan safar untuk berziarah
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Janganlah melakukan perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha”[18]
Ketiga: Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan
Baca juga: Ucapan Kata-kata Sambut Ramadhan 2023/1444 Bahasa Inggris dengan Terjemahan Indonesia
“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan agar mengucapkan :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”[19]
Keempat: Tidak memakai sandal ketika memasuki pekuburan
Dari shahabat Basyir bin Khashashiyah radhiyallahu ‘anhu : “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berjalan, tiba-tiba beliau melihat seseorang sedang berjalan diantara kuburan dengan memakai sandal. Lalu Rasulullah bersabda,
يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، وَيْحَكَ أَلْقِ سِبْتِيَّتَيْكَ» فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا
“Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang meneriakinya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua sandalnya dan melemparnya”[20]
Baca juga: Ucapan Marhaban Ya Ramadhan 1444 H dan Bacaan Niat serta Doa Buka Puasa
Kelima: Tidak duduk di atas kuburan dan menginjaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”[21]
Baca juga: DOWNLOAD Naskah Khutbah Jumat: Materi PDF Akhir Ramadhan, Sambut Idul Fitri
Keenam: Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim
Telah lewat haditsnya di footnote no. 14. Adapun jika mayit adalah orang kafir, maka tidak boleh mendo’akannya.
Ketujuh: Boleh mengangkat tangan ketika mendo’akan mayit tetapi tidak boleh menghadap kuburnya ketika mendo’akannya (yang dituntunkan adalah menghadap kiblat)
Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar dan Daftar Malam Ganjil di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di dekat Baqi’, lalu mengangkat tangan beliau untuk mendo’akan mereka.[22] Dan ketika berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a adalah intisari sholat.
Kedelapan: Tidak mengucapkan al hujr
Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan yang bathil.
Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan:
Baca juga: Niat Zakat Fitrah Sendiri dan Mewakilkan Keluarga untuk Ramadhan 2022 dan Bacaan Doa Menerimanya
“Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar.
Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut”[23]
Kesembilan: Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh meratapi mayit.
Baca juga: Sambut Ramadhan Penuh Cinta: Lirik Lagu Syirillah Ya Ramadhan
Menangis yang wajar diperbolehkan sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis ketika menziarahi kubur ibu beliau sehingga membuat orang-orang disekitar beliau ikut menangis.
Tetapi jika sampai tingkat meratapi mayit, menangis dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan. #