KALBAR SATU – Bacaan Niat Sholat Shubuh, Tata Cara, Keutamaan dan Doa Setelah Shalat Subuh tersedia di dalam artikel ini untuk anda.
Di dalam ajaran islam, sholat Shubuh merupakan salat fajar yang dkerjakan oleh umat muslim.
Adapun Sholat Shubuh merupakan sholat wajib lima waktu yang dilakukan saat fajar menjelang matahari terbit.
Sebagai informasi bahwa Sholat Subuh dapat didahului oleh salat sunah fajar sebanyak dua rakaat.
Kemudian Jumlah rakaat Sholat Subuh sebanyak dua rakaat dengan bacaan panjang.
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud dan Doa Sholat Tahajud
Menurut pendapat Imam Syafii pada rekaat kedua salat fajar disertai dengan doa qunut setelah bangkit dari rukuk.
Dibawah ini terdapat penjelasan terkait Bacaan Niat Sholat Subuh, Tata Cara, Keutamaan dan Doa Setelah Shalat Subuh
Bacaan Niat Sholat Shubuh sendiri
“Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Jika Anda menjalankan Sholat Subuh secara makmum, berikut bacaan niat Sholat Subuhnya.
“Ushallii fardhash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Taubat Lengkap dengan Bacaan Doa Taubat Nasuha
Niat Sholat sebagai imam sholat. Berikut niat sholat subuh sebagai imam.
“Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Sholat Subuh
Berikut ini tata cara Sholat Subuh, berikut tata cara yang perlu untuk dipelajari dan dilaksanakan dengan baik sesuai urutannya.
Diawali dengan membaca niat sesuai dengan posisi Anda (sendiri, sebagai makmum, atau sebagai imam sholat).
Melakukan Takbiratul Ikhram
Membaca Doa Iftitah
Membaca surat Al-fatihah
Membaca surat pendek Al-qur’an
Melakukan gerakan Ruku’
Melakukan gerakan i’tidal
Melakukan gerakan sujud
Duduk di antara dua sujud
Melakukan gerakan sujud yang kedua
Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua
Setelah i’tidal disunnahkan untuk membaca doa qunut sebagai berikut:
“Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit.
Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.”
Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.
Kemudiqn Setelah qunut, ucapkan takbir tanpa mengangkat kedua tangan
Sujud dan duduk di antara dua sujud dan melakukan sujud yang kedua
Lanjutkan dengan tasyahud akhir
Lakukan salam
Doa dan Dzikir Setelah Sholat Subuh
Usai menjalankan Sholat Subuh disarankan untuk membaca doa dan dzikir Sholat Subuh. Berikut doa dan dzikir sholat subuh.
1. Doa Setelah Sholat Subuh
Doa yang dapat Anda amalkan salah satunya ialah:
Allahumma innii asaluka ‘ilmaanaafi’aa. Wa rizqontoyyibaa wa amalammutaqobbalaa
Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.” (HR Ahmad, Ibnu Majah).
- Dzikir Setelah Sholat Subuh
Bacaan dzikir setelah Sholat subuh dapat Anda amalkan ialah dengan urutan sebagai berikut:
Astaghfirullah 3 kali
Lalu dilanjutkan dengan membaca:
Allahumma Antassalaam wa minkassalaam. Tabaa rokta yaa dzaljalaali wal ikroom.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Maha Suci Egkau wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.)
Lanjutkan membaca:
Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu. Lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syaiin qodiir. Allahumma laa maa ni’a limaa a’thoita. Wa laa mu’thiya limaa mana’ta. Wa laayanfa’u dzaljaddi minkaljaddu.
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu.” (HR Al Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud).
Kemudian, lanjutkan dengan bacaan:
Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu. Lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syaiin qodiir. Laa haula walaaquwwata illaabillaah. Laa ilaaha illallah walaa na’budu illaa iyyaahu lahunni’matu walahulfadhlu. Walahutstsanaaulhasanu. Laailaaha illallahu mukhlishiina lahuddiini walau karihal kaafiruuna.
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah semata. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya. (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad).
Diteruskan dengan Membaca:
Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu. Lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wayumiitu. Wahuwa ‘alaa kulli syai inqodiir.
Artinya “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian. Dialah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Ahmad, At Tirmidzi). (Dibaca 10 kali usai sholat Shubuh.)
Lanjutkan dengan membaca:
Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika. Wasyukrika wahusni ‘ibaadatika.
Artinya: “Ya Allah, tolong aku agar selalu berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR Abu Dawud, Ahmad).
Subhaanallaah (33 kali), Alhamdulillah (33 kali), Allaahu akbar (33 kali)
Untuk melengkapinya menjadi 100 membaca:
Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu. Lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syai inqodiir.
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian.” (HR Abu Dawud)
Kemudian membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas, serta ayat kursi.
Keutamaan Sholat Subuh
Berikut keutamaan Sholat Subuh yang perlu untuk Anda ketahui.
Allah membagi-bagikan rezeki-Nya di waktu subuh, sehingga Anda pun mendapatkan peluang memperoleh rezeki pada waktu subuh
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan sholat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminannya kepada kalian dengan sebab apapun. Karena siapa yang Allah cabut jaminan-Nya darinya dengan sebab apapun, pasti akan tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka Jahanam.” (HR.Muslim).
Mendapatkan pahala seperti sholat malam satu malam penuh, seperti Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan sholat Isya secara berjamaah, maka ia seperti sholat malam separuh malam. Dan barangsiapa melaksanakan sholat subuh secara berjamaah, maka ia seperti sholat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim).
Telah terbit dengan judul Bacaan Niat Sholat Shubuh: Tata Cara, Keutamaan dan Doa Setelah Shalat Subuh