KALBARSATU.ID – Bendahara Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur Andri Hadi Prasetia Utama mengatakan, Indonesia belum ada langkah terukur dalam menangani Covid-19.
Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa Andri Ngotot agar penyelenggaraan Pilkada 2020 secara serentak untuk ditunda.
Ditambah lagi dengan fakta dimasyarakat yang masih acuh dalam mematuhi protokoler kesehatan, dan tentunya itu juga masih menjadi masalah yang belum ada rumusan kongkrit sebagai solusinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Indonesia ini masih menjadi urutan ke 14 tertinggi di Dunia dalam penambahan Corona Virus perhari, dengan rata – rata jumlah penambahan kasusnya perhari lebih dari 1000 kasus baru” Ujar Andri, Jumat (25/9/2020)
Andri mengatakan Indonesia belum punya satu langkah sukses di berbagai daerah yang bisa dijadikan rujukan untuk menekan laju penambahan Covid-19, itu artinya Indonesia masih belum masuk level aman dalam kasus Pandemi ini dan hal itu pula yang menjadi alasan kenapa Pilkada serentak 2020 harus ditunda sampai benar – benar keadaan normal kembali.
“Dalam kondisi seperti sekarang, saya melihat penyelenggaraan Pilkada 9 Desember 2020 masih belum seberapa penting untuk dilaksanakan, dan dalam pandangan saya hendaknya penyelenggara punya alternatif baru untuk melakukan penundaan” kata Andri.
Ia mengatakan, penundaan pilkada tersebut harus dilakukan sampai dapat dipastikan bahwa situasinya memungkinkan dan aman apabila diselenggarakan. jika tetap dipaksakan di tengah pandemi, Urgensinya untuk siapa dan demi apa.
“Masih banyak masyarakat yang belum memiliki kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. kalau mau dipaksakan dengan model keteledoran kita sekarang, maka saya jadi timbul pertanyaan baru sebenarnya Pilkada ini untuk siapa dan demi apa” Ujar Andri.
Jika dilihat penting dan tidaknya Pilkada dilaksanakan sekarang atau ditunda memang menjadi Pro dan Kontra. Desakan dari beberapa pihak menyarankan untuk menunda Pilkada sampai benar – benar aman kondisinya.
Hal ini juga mendapat pandangan serius dari Organisasi Kemasyarakatan terbesar di Indonesia PBNU. Selaras dengan PBNU, PMII Jatim melalui beberapa Pengurus Hariannya juga menyerukan jika Pilkada harus ditunda. Bahkan Melalui Ketua Umumnya, PMII Jatim terang – terangan mengatakan jika dipaksakan diadakan sekarang tidak ada solidaritas kemanusiaan dari Pemerintah untuk rakyatnya.(*)