KALBAR SATU – Berita dari Palestina Vs Israel satu di antaranya datang dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Dikutip dari laman Kontan.co.id, Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan bombardir di Jalur Gaja akan terus dilakukan militer Israel selama waktu yang diperlukan.
Pernyataan itu dikatakan Netanyahu di tengah meningkatnya serangan permusuhan dengan Hamas di Palestina yang telah menelan 148 korban jiwa.
The Guardian, Minggu 16 Mei 2021 mencatat setidaknya, tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara pada Minggu pagi.
BACA JUGA Presiden Jokowi Minta Agresi Israel ke Palestina dihentikan
Dalam serangan itu pula, banyak yang terluka ketika suara pemboman terjadi sepanjang malam.
Menurut foto-foto yang diedarkan penduduk dan para jurnalis, serangan udara Israel telah menciptakan kawah yang memblokir salah satu jalan utama menuju Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, seperti dilaporkan Associated Press (AP).
Sejak pertempuran itu terjadi pada Senin lalu, setidaknya ada 41 anak yang telah tewas di Gaza. Dan Israel melaporkan 10 orang tewas di pihaknya termasuk dua anak.
Pada hari Sabtu, serangan udara Israel di Gaza menewaskan delapan sepupu muda yang berkumpul untuk merayakan Idul Fitri bersama ibu mereka.
Di Israel, sirene peringatan tembakan roket berbunyi di Tel Aviv dan pinggiran kota dan di Israel selatan. Sekitar 10 orang terluka saat berlindung, kata petugas medis.
Baik Israel dan Hamas bersikeras mereka akan melanjutkan tembakan lintas perbatasan mereka, sehari setelah Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Kota Gaza yang pernah menjadi rumah bagi agen AS Associated Press dan operasi media Al Jazeera yang berbasis di Qatar.
Militer Israel mengatakan gedung al-Jala adalah target militer yang sah, berisi kantor militer Hamas, dan telah memberikan peringatan kepada warga sipil untuk keluar dari gedung sebelum serangan itu.
AP mengutuk serangan itu, dan meminta Israel untuk mengajukan bukti. “Kami tidak memiliki indikasi Hamas berada di dalam gedung atau aktif di gedung tersebut,” kata organisasi berita itu dalam sebuah pernyataan.
Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel “masih di tengah-tengah operasi ini, masih belum berakhir dan operasi ini akan berlanjut selama diperlukan”.
Dalam ledakan serangan udara pada Minggu pagi, Israel menargetkan rumah Yehya Al-Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Utusan dari Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Mesir sedang bekerja untuk memulihkan ketenangan tetapi belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
Dewan keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Minggu malam untuk membahas wabah terburuk kekerasan Israel-Palestina dalam beberapa tahun.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengingatkan “semua pihak bahwa setiap penargetan sipil dan struktur media secara sembarangan melanggar hukum internasional dan harus dihindari dengan segala cara,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Apa sebenarnya konflik Israel dan Palestina kali ini sendiri dimulai dengan ditandainya serangan yang dilancarkan oleh Hamas.
Hamas memulai serangan roketnya pada hari Senin setelah berminggu-minggu ketegangan sebagai respon atas kasus pengadilan Israel yang mengamatkan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina di Yerusalem Timur.
Di mana tindakan Hamas itu juga diklaim sebagai pembalasan atas bentrokan yang melibatkan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat masjid kota al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, selama bulan suci Ramadhan yang menyebabkan gugurnya beberapa jamaah di Al Aqsa tersebut.