KALBARSATU.ID — Ajang Cipta lagu #KapuasKite yang digelar oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I sampai pada puncak penutupan. Sayembara Cipta lagu yang dimulai pada 16 November hingga Desember 2020 diikuti oleh puluhan peserta.
Kini sudah memasuki tahap penentuan pemenang yang mengikuti ajang Cipta lagu #Kapuaskite. Dari 42 peserta yang mengikuti ajang Cipta lagu itu terpilih 13 yang masuk nominasi kompilasi dengan 3 katagori.
Dari 13 lagu yang masuk dalam kompilasi Lagu, 8 Lagu terpilih masuk nominasi, dan 5 lagu teratas dengan kategori Lagu Terbaik Manjakani Music.
Berikut para pemenangnya:
Juara 3 Lepo Beats dengan Judul : Kapuas Kite
Juara 2 Milfarasi ft Briantara dengan Judul : Yok Jage ‘Kapuas Kite
Juara 1 Farid dengan Judul : Kapuas Kite
Lagu Terfavorit Zulhakim Muda Harahap ft Abel O Diva dengan Judul : Kapuas Kite
Lagu Terbaik Manjakani Music, Judul : Kapuas Tumpuan Hidup
1) Endang Purnama Judul : Kapuas Punya Cerite
2) Ahin Saka , Judul : Jaga Sungai Kapuas
3) Feri Julfian, Judul : Indahnya Kapuas
4) Yayat Ponty, Judul : Kapuas Kite
5) Rotary Motion, Judul : Meraih Peduli
6) Waksyik Band, Judul : Kapuas Kite
7) Riko Yuditio ft Andi Anwar, Judul : Pesona Kapuas
8) Indra Wibowo, Judul : Kapuas Ku Jaga
Kepala BWS Kalimantan I, Dwi Agus Kuncoro, ST, MM,MT, di Kantor BWS Kalimantan mengatakan bahwa melatarbelakangi lomba ini yaitu untuk melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sungai.
“Salah satunya adalah bagaimana terdengar di telinga lagu-lagu yang enak didengar, memorinya mudah diingat, ya intinya bagaimana untuk melestarikan sungai,” ujarnya di Kantor BWS Kalimantan I Jl Sood Pontianak, saat pembagian hadiah pemenang, Senin 21 Desember 2020.
Lebih lanjut ia mengatakan, lewat lagu-lagu inilah diharapkan bisa mengkampanyekan kepada masyarakat perlunya melindungi sungai dan bersinergi di mana di situ ada air.
“Dan kami menghimpun, dan mengundang musisi-musisi di Kalimantan Barat, di mana mereka tinggal di sesuai dengan kehidupan sehari-harinya,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa di Kalimantan ini secara jumlah air sungai itu melimpah, tetapi secara kualitas itu ketika musim kemarau sangat turun sekali terutama apalagi industri.
“Aktivitas-aktivitas di sungai mulai marak, ini seiring dengan meningkatkan pembangunan. Seperti penanganan pasir ini yang perlu kita tata, harus terkendali sehingga tidak merusak, boleh menambang pasir tapi dengan kaidah-kaidah tertentu. Di sinilah salah satu yang perlu kita dorong masyarakat untuk ikut menjaga,” katanya.
Ia menambahkan, selain penambangan pasir juga ada limbah-limbah. Limbah-limbah pabrik itu dengan mudah dibangun di sungai yang kita.##