KALBAR SATU- Dampak Negatif Limbah Sawit Cemaskan Kesehatan Warga Desa Kampung Pematang.
Hari Ini, Selasa tanggal 31 Agustus 2021 terungkap jelas kekhawatiran warga akibat adanya Kotoran limbah Sawit dari PT. Pundi Lahan Khatulistiwa yang mengalir diperairan parit RT 02, RW 03, Desa Kampung Pematang Rambai Hulu yang sering digunakan warga sehari-hari.
Warga setempat begitu khawatir dengan limbah yang mengotori parit tersebut dapat mempengaruhi kesehatan warga kedepannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
limbah yang mengalir dari sawit PT. Pundi Lahan Khatulistiwa itu terbukti sudah mencemari air parit yang digukanan warga sehari-hari.
Adapun kejadian tersebut berawal dari jebolnya tanggul limbah pengelolaan sawit yang ada di PT. Pundi Lahan Khatulistiwa beberapa waktu lalu.
Dari situlah warga mengaku, bahwa ia merasa menderita dengan Imbas air limbah yang menimbulkan bau busuk (tidak sedap) yang mengalir disetiap permukaan air yang sering digunakan warga Desa Kampung Pematang.
Saat ini warga setempat tidak mau menggunakan air tersebut karena Selain tercium bau busuk, warna air yang berada di parit itu sudah berubah menjadi warna biru kecoklatan.
Baca juga: 4 Foto Seksi Pramugari Ananda Andalusi Membuat pria Jatuh Cinta
Baca juga: TERKINI! Bensin Premium Akan Dihapus Akhir Tahun 2021, Berikut Alasannya
Namun, apabila tidak ada alternatif lain atau air yang bisa digunakan lagi, maka terpaksa warga sekitar tetap menggunakan air tersebut meskipun dinilai tidak layak dipakai dan akan mendatangkan penyakit.
Salah satu warga mengungkapkan, bahwa sejak jebolnya tanggul pengelolaan sawit PT. Pundi tersebut air parit yang biasanya digunakan warga menjadi tercemar, padahal air parit yang telah tercemar itu merupakan satu-satu sumber air yang dipakai warga sekitar untuk mandi, mencuci dan lainnya. ungkap Mat Nawi, salah satu warga Desa Kampung Pematang.
“Sejak tercemar akibat limbah pengelolaan sawit PT. Pundi air sudah tidak bisa kami gunakan lagi karena selain bau , air yang tercemar itu juga mengakibatkan gatal-gatal,” tambah Nawi, Senin 30 Agustus 2021.
Selain itu, Mat Nawi juga menambahkan bahwa pasca tercemarnya air parit tersebut, pihak Perusahaan memberikan fasilitas tong untuk penampungan air bersih, namun hasilnya percuma karena tidak dipakai.
Baca juga: HEBOH! Artis Tiktok Nazwa Fidhia Trending di Google, Ada Apa?
Baca juga: FAKTA Lee Min Ho Dan Yeonwoo Ternyata Sudah Lama Berpacaran
“Perusahaan memang memberikan tong untuk air bersih tapikan percuma, mau nyedot airnya dari mana, karena satu-satunya sumber air yang ada di tempa kami itu cuma di parit yang tercemar itu,” jelas Mat Nawi.
Sedangkan disisi lain, Kepala Desa Kuala Mandor A, H. Munawi bahwa pihaknya saat ini telah mengetahui hal itu dari laporan yang disampaikan oleh masyarakat sekitar.
“Berdasarkan dengan fakta yang ada, maka, saya selaku Kepala Desa hanya ingin mempertanyakan kepada pihak perusahaan terkait dengan Amdal nya dan yang jelas, saya sangat menyayangkan dengan adanya pencemaran limbah pengelolaan sawit milik PT. Pundi Lahan Khatulistiwa yang terjadi di pemukiman warga sekitar perusahaan tersebut,” ungkap Munawi ketika ditemui disela-sela kesibukannya.
Tegas Kepala desa Kuala Mandor A yakni Munawi mengatakan, bahwa meminta agar pihak Perusahaan segera mengambil keputusan yang bijak dan langkah terbaik supaya peristiwa ini tidak berakibat fatal terhadap kesehatan warga desa Khususnya Desa Kampung Pematang.
Baca informasi lainnya dihalaman ini.
Terima kasih telah membaca artikel ini.
Dampak Negatif Limbah Sawit Cemaskan Kesehatan Warga Desa Kampung Pematang