KALBAR SATU, DAERAH – Imanuel Cahyadi beserta rombongan mengatasnamakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menemui Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Kamis, 12 Oktober 2023 menuai kritikan dari DPD GMNI Kalbar.
Di Kertanegara Imanuel menyatakan dukungan terhadap Prabowo sebagai Capres dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Imanuel menganggap Prabowo sebagai tokoh pemersatu dan mengusulkan Gibran sebagai calon wakil Presiden.
Cesar Marchello selaku Ketua DPD GMNI Kalimantan Barat (Kalbar) menyayangkan adanya langkah Imanuel Cs yang menurutnya telah merendahkan marwah GMNI sebagai organisasi ideologis dan independen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, GMNI sebagai organisasi independen tidak boleh ikut serta dalam politik praktis yang berwatak pragmatis kekuasaan.
“Setahu saya itu (Imanuel, red) GMNI ilegal. Tidak punya legitimasi kekuaran hukum. Dan jangan jadikan GMNI sebagai alat transaksi kekuasaan untuk kepentingan pribadi serta boleh di crosscheck bahwasannya mereka bukan bagian dari GMNI dan tidak mempunyai SK yang jelas”, kata Cesar Marchello di Pontianak, Jumat (13/10/2023).
Sebagai Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) GMNI Kalbar, Cesar mengutuk tindakan Imanuel Cs karena mengorbankan organisasi dan kader GMNI se-Indonesia hanya untuk keuntungan pribadinya.
Kendati demikian, pilihan politik masing-masing kader GMNI berbeda-beda merupakan hak politik yang melekat sebagai warga negara. Tindakan Imanuel Cs mengkooptasi organisasi dan seakan-akan semua kader GMNI mendukung Prabowo Subianto.
“Kalau kami mau juga bisa, tapi kami tidak mau karena sesuai AD/ART GMNI dilarang ikut serta di dalam politik praktis. Perjuangan nasib kaum marhaen, bukan perjuangan politik peserta pemilu apalagi mengerucut pada satu calon,” tegas Cesar
Apalagi, lanjut Cesar, Prabowo sebagai capres yang didukung oleh Imanuel Cs punya rekam jejak masa lalu tentang pelanggaran HAM dan bagian dari kroni Soeharto Orde Baru.
“Mari semuanya merujuklah pada AD/ART dalam setiap langkah perjuangan dan gerakan yang mengatasnamakan lembaga demi marwah organisasi karena Kader GMNI harus tertib dan taat pada asas perjuangan yang tertuang dalam AD/ART,” tambah Cesar Marchello.
Sejatinya DPD GMNI Kalbar bersama 10 (sepuluh) DPC (Dewan Pimpinan Cabang) GMNI se-Kalbar tidak pernah melakukan Politik Praktis pada partai apapun dan calon apapun.
“Dan DPD GMNI Kalbar Bersama sepuluh DPC GMNI se-Kalbar senantiasa bersuara terkait pemilu damai dan tidak menjadikan organisasi menjadi alat untuk kepentingan partai atau calon peserta pemilu. Dan jika pun di kita ada kegiatan bersama anggota partai politik itu jelas murni kegiatan sharing ataupun untuk bertukar pikiran, dipikiran kami tidak pernah untuk ingin menyimpang dari asas perjuangan sesungguhnya,” tutup Cesar Marchello.