PONTIANAK, KALBARSATU.ID — Koordinator Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ICRAF, Happy Hendrawan mengatakan bahwa ICRAF merupakan lembaga Penelitian, bukan lembaga donor, sehingga memang di dalam cakupan kerjanya tidak seluas dan sedalam seperti lembaga-lembaga donor.
Hal itu dikatakan Happy Hendrawan, di sela acara ICRAF – Lokakarya Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut melalui Kegiatan Penelitian Improving the Management of Peatlands and the Capacities of Stakeholders in Indonesia, di Hotel Mercure Pontianak, Kamis 28 Januari 2021.
Selain itu, Happy sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa ICRAF atau lembaga riset ini berkantor pusat di Nairobi, Kenya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ICRAF sendiri kan ada di beberapa Negara, salah satunya di Philippina dan Indonesia. Nah, kantor pusatnya ada di Kenya, bukan di Indonesia,” tutur Happy Hendrawan,
Keberadaan ICRAF sendiri, Lanjut Happy, sebenarnya sudah ada sejak 1983. Ini sudah ada dan banyak kegiatan yang khusus pada sektor agroflorestry.
“Nah, di Kalimantan Barat per 2021 sampai 2023, kita akan melakukan kerja-kerja penelitian di sektor Gambut, khususnya di Kubu Raya.”
“Sekarang ini kita masih dalam tahap persiapan, salah satunya adalah melakukan perkenalan terhadap proyek ICRAF di Kalimantan Barat,” katanya.
Dan selanjutnya, tambah Happy, ICRAF dalam projek penelitian ini akan melakukan rekrutmen 60 sarjana muda yang maksimal dua tahun setelah lulus.
“Untuk kita latih menjadi peneliti muda dan kemudian diterjunkan ke lapangan untuk melakukan penelitian selama empat bulan,” lanjutnya.
Setelah itu, tutur Happy, nanti mereka akan mempresentasikan hasil dari lapangan, dan dua terbaik nanti akan jadi staf ICRAF di Kalimantan Barat, mudah-mudahan juga nanti bisa ditarik ke ICRAF pusat di Bogor.#
