Terkini

Harga Emas Naik Tipis, Jika Dibawah 1.780 dolar AS Bisa Berbahaya

×

Harga Emas Naik Tipis, Jika Dibawah 1.780 dolar AS Bisa Berbahaya

Sebarkan artikel ini
INFO Harga Emas Antam Naik Hari ini 25 Januari 2022 Mencapai Rp947.000 Per Gram
INFO Harga Emas Antam Naik Hari ini 25 Januari 2022 Mencapai Rp947.000 Per Gram. Foto/Instagram

KALBAR SATU – Untuk akhir perdagangan berombak Jumat (Sabtu pagi) 5 Februari Harga emas naik tipis. Hal itu karena meningkatnya kekhawatiran inflasi. Sehingga membantu meredam tekanan dari dolar yang lebih kuat dan imbal hasil (yields) obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi setelah data pekerjaan AS secara mengejutkan optimis.

Adapun seperti dilansir dari Antara, kontrak emas paling aktif pada pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 3,70 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi menetap pada 1.807,80 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, kontrak emas berjangka menguat 1,3 persen.

Baca Juga: Harga Emas Batangan Antam Kamis 27 Januari 2022 Anjlok Jadi Rp 938.000 per Gram

Sebelumnya, pada Kamis (3/2/2022), emas berjangka tergelincir 6,20 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.804,10 dolar AS, setelah bertambah 8,80 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.810,30 dolar AS pada Rabu (2/2/2022), dan menguat 5,10 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.801,50 dolar AS pada Selasa (1/2/2022).

“Kami terus melihat tekanan inflasi menumpuk dalam ekonomi. Akibatnya, ekspektasi Federal Reserve akan mengambil tindakan untuk melawannya,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures dikutip Antara.

“Namun, ini menciptakan dorongan yang kita lihat di pasar emas didukung oleh tekanan inflasi tersebut.”

Mengingat lonjakan tak terduga pada pertumbuhan lapangan pekerjaan AS pada Januari memicu kekhawatiran seputar inflasi dan membebani sentimen risiko di kalangan investor.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 Per Gram Mulai Hari Ini Kamis 19 Agustus 2021

Sementara, Pengusaha AS menambahkan 467.000 pekerjaan pada Januari, mengalahkan ekspektasi ekonom, meskipun tingkat pengangguran naik fraksional menjadi 4,0 persen dari sebelumnya 3,9 persen, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan penggajian non-pertanian (NFP).

Apalagi, Harga minyak juga melonjak ke level tertinggi tujuh tahun, menambah tekanan inflasi yang ada. Emas dinilai sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 27 Juli di Pegadaian Turun Rp 1.000, Per Gram Jadi Rp 975.000

Di sisi lain, imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun setelah data pekerjaan AS yang optimis mendukung kasus kenaikan suku bunga oleh Fed.

Dolar juga naik dan membuat emas mahal bagi pembeli pemegang mata uang lainnya. Harga emas telah mundur sejak mencapai level tertinggi 1,5 bulan pada akhir Januari setelah Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Maret.

Di sisi teknis, “level 1.800 dolar AS adalah kunci untuk emas dan jika emas dapat terus melayang di sekitarnya, itu akan sangat positif untuk emas,” Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA, menulis dalam sebuah catatan.

“Jika emas menembus di bawah 1.780 dolar AS, kondisinya bisa menjadi berbahaya dan harga bisa melihat target penjualan momentum yang signifikan menuju 1.700 dolar AS.”