PONTIANAK, KALBAR SATU ID – Dalam rangka meneliti isu hangat bagi kalangan mahasiswa saat ini, Himapol Untan Melaksanakan diskusi politik yang diinisiasikan oleh bidang Penelitian Pengkajian Isu Politik (PPIP HIMAPOL UNTAN) kegiatan ini mengangkat tema “Menelaah hadirnya partai mahasiswa”, bertempat di Gedung Kuliah bersama A pada sabtu, 28 mei 2022.
Diskusi politik himapol untan tersebut dihadiri oleh para narasumber yang kompeten dibidangnya yakni Dr. Firdaus Zar’in, M.Si (Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak) Herri Junius Nge, S.Sos.,M.Si, (Akademisi FISIP UNTAN) dan Tengku Kaharuddin Akbar selaku aktivis mahasiswa dan merupakan bagian dari pengurus Kastrad BEM UNTAN.
Dalam sambutannya Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik apresiasi Bidang PPIP Himapol yang terus progresif dan peka akan isu kemahasiswaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Kaderisasi DPK GMNI Kehutan Untan Diharapkan Melahirkan Kader Militan
Baca juga: Berawal dari Cekcok Mulut, 2 Mahasiswa FISIP Untan Diduga Jadi Korban Penganiyaan
“Saya apresiasi mahasiswa yang masih peka terhadap isu sosial dan politik, terutama isu partai mahasiswa yang menuai polemic di tanah air, seharusnya mahasiswa lebih intensif terkait beberapa isu politik agar sama sama kita teliti dan kaji dalam bentuk diskusi” Ujar Jakaria Jandul Ketum Himapol.
Hadir juga wakil ketua DPRD Kota Pontianak, Dr. Firdaus Zar’in, M. Si sekaligus menjadi narasumber dalam agenda ini. ia menyampaikan bahwa “Partai mahasiswa sebenarnya sulit untuk dibentuk, karena kapabilitas dan stabilitas anggaran partai mahasiswa Indonesia belum matang dimata masyarakat dan kefiguran mahasiswa masih dinilai belum mapan”, katanya.
Baca juga: Rektor IAIN Pontianak, Syarif: Ada Lima Pilar Program Unggulan dan Capaian Kampus
Baca juga: Harlah ke-62 Tahun, IKA PMII Sambas Gelar Diskusi dan Buka Bersama PCNU
Selanjutnya Herri Junius Nge, S.Sos.,M.Si, perwakilan pakar Akademisi FISIP UNTAN mengatakan, bahwa Gerakan mahasiswa pada masa orba dan reformasi begitu responsif terhadap masalah negara, belum tentu partai mahasiswa, mahasiswa sendiri tidak pasti akan masuk, seperti contoh partai buruh belum tentu orang buruh berkecimpung dalam partai itu”.
Senada dikatakan Tengku kaharuddin akbar selaku aktivis mahasiswa menyampaikan “mungkin kawan sekalian tidak sepakat akan hadirnya partai mahasiswa, Gerakan mahasiswa disamping Gerakan moral dan intelektual bagian dari Gerakan sosial”, ucapnya.