Kurs Riyal Arab Saudi dan Dirham UEA ke Rupiah Hari Ini, 23 September 2025

Ilustrasi, Sumber Foto : Istimewa
Ilustrasi, Sumber Foto : Istimewa

KALBAR SATU ID, TERKINI – Nilai tukar sejumlah mata uang dari negara-negara Arab terhadap rupiah Indonesia menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir. Di tengah dinamika pasar global dan pengaruh eksternal seperti kebijakan suku bunga Amerika Serikat dan harga komoditas dunia, mata uang seperti Riyal Arab Saudi (SAR) dan Dirham Uni Emirat Arab (AED) tetap mempertahankan kestabilannya di kisaran tertentu terhadap rupiah.

Hingga Selasa, 23 September 2025, kurs Riyal Arab Saudi berada di level sekitar Rp 4.400–Rp 4.450 per 1 SAR di pasar valuta asing Indonesia. Sementara itu, Dirham Uni Emirat Arab diperdagangkan di kisaran Rp 4.430–Rp 4.480 per 1 AED. Fluktuasi harian masih dalam batas wajar, umumnya tidak lebih dari 0,2% per hari. Nilai tukar ini berdasarkan pantauan dari beberapa sumber resmi perbankan dan platform penukaran mata uang online yang aktif beroperasi di pasar Indonesia.

Salah satu faktor utama yang menjaga kestabilan nilai tukar mata uang Arab adalah kebijakan moneter negara-negara teluk yang cenderung konservatif, dengan fokus pada menjaga kurs tetap terhadap dolar AS. Karena itulah, ketika dolar menguat atau melemah terhadap rupiah, mata uang seperti SAR dan AED juga cenderung mengikuti arah yang sama, meski dalam pergerakan yang lebih terkendali.

Selain itu, adanya peningkatan aktivitas ekonomi di negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, juga ikut menjaga daya tarik mata uang mereka. Investasi besar-besaran di sektor energi terbarukan, infrastruktur, dan pariwisata – termasuk proyek ambisius seperti NEOM City dan persiapan Expo 2030 – memberi dampak positif pada persepsi investor global terhadap kawasan tersebut.

Di sisi lain, dari dalam negeri, stabilnya inflasi dan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga defisit anggaran dan menstabilkan nilai rupiah ikut membantu mengurangi tekanan terhadap nilai tukar. Hal ini membuat rupiah tidak mengalami depresiasi tajam terhadap mata uang kuat seperti SAR dan AED.

Baca Juga :Harga Emas Antam Hari Ini 23 September 2025, Pecah Rekor Lagi, Harga Buyback Rp2 Juta!

Namun demikian, para pelaku usaha dan jemaah umrah maupun haji tetap disarankan untuk memantau pergerakan kurs secara berkala, terutama menjelang musim puncak ibadah atau saat terjadi gejolak global yang memicu perubahan cepat pada nilai tukar. Bagi mereka yang rutin melakukan transaksi dalam mata uang Arab, sedikit perubahan nilai tukar bisa berdampak signifikan terhadap pengeluaran.

Sebagai informasi tambahan, beberapa bank di Indonesia dan layanan penukaran uang di kawasan Tanah Abang, Jakarta atau sekitar Asrama Haji Pondok Gede biasanya memasang kurs jual SAR di kisaran Rp 4.450–Rp 4.500, tergantung volume transaksi dan ketersediaan uang fisik. Perbedaan nilai antara kurs pasar antarbank dan kurs fisik ini wajar karena mempertimbangkan biaya logistik, pajak, serta margin keuntungan dari masing-masing penyedia jasa.

Dengan masih tingginya ketertarikan warga Indonesia terhadap aktivitas keagamaan dan bisnis di Timur Tengah, nilai tukar mata uang Arab terhadap rupiah akan terus menjadi perhatian. Jika tren stabil ini bertahan hingga akhir tahun, maka tidak tertutup kemungkinan masyarakat bisa merencanakan perjalanan ke Arab Saudi dan UEA dengan perhitungan yang lebih matang, tanpa khawatir gejolak kurs yang besar.

Ikuti GOOGLE NEWS atau Join Channel TELEGRAM

Pos terkait

Tinggalkan Balasan