KALBAR SATU ID – Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tahun 2024.
Survei Pilkada Jakarta tersebut di selenggarakan pada pertengahan November 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 16 – 22 November 2024.
Sampel pada survei ini adalah 1000 responden dengan margin of error +/-3.1% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih. Verifikasi survei ini berlapis dan ketat, dari geolocation, analisis foto, threshold durasi, konsisten jawaban, dan konfirmasi telepon.
Survei dilakukan berbasis aplikasi (digitalize). Keunggulan survei berbasis aplikasi;
Pertama, paperless yakni proses pengumpulan data tidak menggunakan kuesioner fisik.
Kedua, Online offline mode, yakni aplikasi dapat digunakan di daerah yang memiliki jaringan internet dan tanpa jaringan internet.
Ketiga, Pseudo random, yakni aplikasi mengacak otomatis RT, KK, hingga responden terpilih dan surveyor cukup menginput data yang dibutuhkan.
Keempat, geolocation tracking, yakni lokasi pengiriman data dari aplikasi dapat terekam dengan jelas latitude dan longitude titik lokasi pengambilan data responden.
Kelima, realtime entry, yakni setiap hasil wawancara terekam pada dashboard dan dapat dipantau secara langsung.
Baca juga: Menang di Survei, Akankah Edi-Bahasan Dua Periode Pimpin Pontianak
Keenam, hybrid verification, yakni item verifikasi gelocation, durasi wawancara, dan konsistensi jawaban responden berjalan secara otomatis sedangkan verifikasi foto dan telepon diverifikasi secara manual oleh verifikator.
Sumber dana survei ini berasal dari dana internal Poltracking Indonesia.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur kekuatan elektoral masing-masing kandidat pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta.
Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
Pertama. Pada simulasi Surat Suara pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta, pasangan M. Ridwan Kamil – Suswono memperoleh angka elektabilitas (43.3%), diikuti pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) (40.6%) dan pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto (4.5%). Pemilih yang merespons tidak tahu/tidak jawab atau undecided voters (11.6%).
Dari data ini Pilkada Jakarta cukup kompetitif antara dua pasangan calon M. Ridwan Kamil – Suswono dan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) hanya selisih 2.7%. M. Ridwan Kamil – Suswono unggul tipis namun masih di dalam rentang Margin of Error (MoE) +- 3.1%.
Kedua. Predictive model menggunakan metode klasifikasi SMOTE Random Forest pada undecided voters (11.6%), untuk memprediksi arah pilihannya, pasangan M. Ridwan Kamil – Suswono memperoleh angka elektabilitas (48.1%), diikuti pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) (47.0%) dan pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto (4.9%).
Data predictive model menunjukkan perolehan elektabilitas dua pasangan calon M. Ridwan Kamil – Suswono dan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) cukup kompetitif.
Ketiga. Prediksi rentang elektabilitas berdasarkan predictive model Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta dengan konsekuensi Margin of Eror (MoE) +- 3.1% elektabilitas pasangan M. Ridwan Kamil – Suswono berkisar antara (45,0% – 51,2%), pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) berkisar (43,9% – 50,1), dan pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto berkisar antara (1,8% – 8,0%).
Keempat. Dari data di atas, terdapat tiga potensi hasil Pilkada Jakarta.
Pertama, Pilkada Jakarta potensial akan berlangsung dua putaran, pasangan M Ridwan Kamil – Suswono unggul di putaran pertama.
Kedua, Pilkada Jakarta potensial akan berlangsung dua putaran, pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) unggul di putaran pertama.
Ketiga, pasangan M Ridwan Kamil – Suswono sedikit lebih berpeluang dibandingkan pasangan Pramono Anung – Rano Karno (Si Doel) memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran.
Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada 16 – 22 November 2024. Partisipasi pemilih dan konstelasi isu yang terjadi setelahnya akan ikut mempengaruhi hasil akhir dari perolehan suara masing-masing pasangan calon pada 27 November 2024.
Editor : David