PONTIANAK, KALBARSATU.ID — Pengurus Koordinator Cabang PMII Kalimatan Barat (Kalbar) menggelar webinar bertajuk ‘Pro Kontra Vaksinasi Covid-19’ di Dinas Kominfo Kalbar, Sabtu 30 Januari 2021.
Webinar yang digelar itu bertujuan meluruskan informasi tidak benar berkaitan dengan Vaksinasi Covid-19 yang beredar di media sosial maupun masyarakat yang meragukan Vaksinasi Covid-19.
Webinar yang diikuti oleh PC PMII se Kalbar itu dihadiri oleh Sekretaris PW NU Kalbar, Hasyim Hadrawi, Ketua MUI Kalbar, HM Basri HAR, ketua Muhammadiyah Command Covid-19 Center Kalbar, Dr. Malik Saifuddin, M.Kes dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalbar, Ir. Sukaliman, MT.
Ir. Sukaliman, MT sebagai Keynote speaker mengatakan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik gagasan PMII dalam penyelenggaraan webinar ini.
Hal itu, kata dia, sejalan dengan strategi komunikasi vaksinasi Covid-19, yaitu menyasar ke segmen – segmen masyarakat dengan mengoptimalkan peran tokoh-tokoh atau pemuka agama, dan tokoh masyarakat.
“Karena diharapkan peran pemuda harus tetap kritis dalam menyikapi fenomena atau program pemerintah, bukan malah sebaliknya yaitu menjadi pasif, menjadi korban hoaks, atau menjadi provokatif,” katanya.
Selain itu, ia juga menyebutkan kegiatan ini bermakna sebagai sebuah upaya mencari tahu atau tabayyun, dalam menentukan sikap terhadap sebuah fenomena atau kejadian kepada pihak-pihak yang berkompeten atau ahlinya.
Kata dia dia, jika ditinjau dari sisi kehalalan, tentunya lebih paham dan kompeten bertanya kepada ulama. Sisi pelaksanaan dan manfaat, tentu harus bertanya kepada dokter. Kemudian jika dilihat dari sisi legalitas dan khasiat tentu, harusnya bertanya ke BPOM
“Kalau seluruh penjelasan termasuk fatwa dari semua pihak bahkan sudah dicontohkan oleh pimpinan bangsa tentang vaksinasi masih juga tidak dipercayai, kepada siapa lagi kita mau percaya, dan dengan cara bagaimana lagi kita mengakhiri pandemi ini,” lanjutnya.
Jadi informasi yang diperoleh dari webinar digelar ini diharapkan menjadi penuntun bagi kaum muda intelek dalam menentukan sikap terhadap program vaksinasi, dan sebagai wawasan pengetahuan untuk menyebarluaskannya kembali ke lingkungannya masing-masing.
Di tempat sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia Wilayah Kalimantan Barat mengatakan bahwa MUI sejauh ini berupaya membantu pemerintah terkait program vaksinasi covid-19.
“Ini (Vaksinasi covid-19) merupakan langkah ikhtiar mencegah penularan Covid-19. Salah satu upayanya adalah yang dilakukan pemerintah ialah melalui vaksinasi, sehingga bisa mencegah penularan Covid-19,” terangnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa pencegahan itu lebih baik dari pada mengobati. Kesehatan itu ibarat mahkota, maka sesuai dengan keputusan MUI Vaksinasi Covid-19 halal dan suci.
Sementara Sekretaris PW NU Kalbar, Hasyim Hadrawi menyebutkan Vaksinasi Covid-19 sudah diputuskan halal dari MUI dan Keamanan dari BPOM sudah mengkaji vaksin tidak membahayakan.
“Ini merupakan ikhtiar yang dari pemerintah. Bahkan dalam kajian NU sendiri Vaksin yang haram pun jika jika dalam darurat dibolehkan,” tegasnya.
Hasim juga mengatakan bahwa Vaksin Covid-19 ini sangat baik, bahkan NU bersama Banom-banom nya- anak muda NU berupaya mensosialisasikan program Vaksinasi Covid-19.
“Mencegah lebih utama dari mengobati,” tegas Hasim.
Sementara ketua Muhammadiyah Command Covid-19 Center Kalbar, Dr. Malik Saifuddin, M.Kes mengatakan kegiatan hari ini perlu diapresiasi untuk meluruskan pro kontra Vaksin Covid-19.
“Intinya, dari Muhammadiyah juga wajib berpatisipasi untuk mencegah penularan Covid-19,” katanya.
Vaksinasi Covid-19 merupakan cara yang bagus untuk mencegah penularan covid-19 dan kestabilan tubuh.#